Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Krisis Pangan, Bank Dunia Siap Gelontorkan Rp 441 Triliun

Kompas.com - 19/05/2022, 13:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Bank Dunia (World Bank) siap menggelontorkan dana sebesar 30 miliar dollar AS atau Rp 441 triliun (kurs Rp 14.700) untuk mengatasi kerawanan pangan atau krisis ketahanan pangan secara global.

Dana tersebut tersedia untuk 15 bulan ke depan yang disalurkan kepada sektor pangan, pertanian, nutrisi, perlindungan sosial, air dan irigasi.

Pembiayaan yang disalurkan ini akan mencakup upaya mendorong produksi pangan dan pupuk, meningkatkan sistem pangan, memfasilitasi perdagangan yang lebih besar, serta mendukung rumah tangga dan produsen yang rentan.

Baca juga: Ancaman Krisis Pangan dan Energi Bisa Berlanjut, Jokowi: Kita Harus Siap...

Presiden Grup Bank Dunia David Malpass mengatakan, pendanaan merupakan respons pihaknya terhadap harga pangan yang meningkat luar biasa belakangan ini.

“Kenaikan harga pangan memiliki dampak yang menghancurkan bagi mereka yang paling miskin dan paling rentan,” kata Malpass dalam keterangan resminya, Kamis (19/5/2022).

Malpass menyebut, negara-negara di dunia perlu meningkatkan produksi di masa depan sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina sejak akhir Februari. Oleh karena itu, pendanaan yang digulirkan Bank Dunia akan membantu implementasi tersebut.

"Negara-negara harus melakukan upaya bersama untuk meningkatkan pasokan energi dan pupuk, membantu petani meningkatkan penanaman dan hasil panen, menghapus kebijakan yang menghalangi ekspor dan impor, mengalihkan makanan ke biofuel, atau mendorong penyimpanan yang tidak perlu," sebut Malpass.

Secara rinci, 12 miliar dollar AS dari total 30 miliar dollar AS bakal digunakan untuk bekerjasama dengan negara-negara di dunia dalam mempersiapkan proyek-proyek baru.

Dia berharap, proyek-proyek ini mendukung pertanian, perlindungan sosial untuk meredam dampak dari harga pangan yang lebih tinggi, serta proyek-proyek air dan irigasi, yang sebagian besar sumber daya mengalir ke Afrika dan Timur Tengah, Eropa Timur dan Asia Tengah, serta Asia Selatan.

Sementara sisanya, yakni senilai 18,7 miliar dollar AS adalah portofolio Bank Dunia berupa saldo yang belum dicairkan untuk sektor pangan.

Portofolio itu tersebar dalam proyek-proyek yang terkait langsung dengan masalah ketahanan pangan dan gizi di bidang pertanian dan sumber daya alam, nutrisi, perlindungan sosial, serta sektor lainnya.

"Secara keseluruhan, (dana) ini akan berjumlah lebih dari 30 miliar dollar AS yang tersedia untuk implementasi mengatasi kerawanan pangan selama 15 bulan ke depan. Tanggapan ini akan mengacu pada berbagai instrumen pembiayaan bank dan dilengkapi dengan pekerjaan analitis," tandas Malpass.

Baca juga: Kadin Ungkap Potensi Krisis Pangan Global akibat Konflik Rusia dan Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com