Pesimisme itu pun membantu daya tarik emas sebagai safe-haven. Pasar ekuitas global telah tergelincir lebih jauh karena tanda-tanda baru pertumbuhan yang melambat menyebabkan investor menjual saham dan beralih ke aset safe-haven.
Emas dianggap sebagai aset lindung nilai inflasi. Namun, logam kuning tersebut harus bersaing dengan dollar AS yang akhir-akhir ini menjadi tempat berlindung yang aman, di tengah sikap kebijakan suku bunga agresif Federal Reserve AS untuk melawan lonjakan harga.
Sementara emas batangan cenderung tidak disukai ketika suku bunga naik, sebab meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang memang tidak memberikan imbal hasil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.