JAKARTA, KOMPAS.com - Lin Che Wei ditetapkan menjadi tersangka baru dalam kasus korupsi terkait pemberian fasilitas izin ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya, termasuk minyak goreng, tahun 2021-2022.
Lin Che Wei diketahui sering malang-melintang menduduki posisi tertentu di kementerian. Teranyar, dia diangkat menjadi anggota Tim Asistensi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) sebelum berakhir menjabat pada Maret 2022.
Kementerian yang membawahi bidang ekonomi ini memiliki peran strategis dalam setiap keputusan ekonomi yang diambil pemerintah, termasuk keputusan soal polemik minyak goreng.
Baca juga: Rekam Jejak Lin Che Wei, Bongkar Skandal Bank Lippo hingga Bantu Rumuskan Ragam Kebijakan Pemerintah
Lantas, bagaimana peran Lin Che Wei sebelum ditetapkan sebagai tersangka?
Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Alia Karenina mengungkapkan, anggota Tim Asistensi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian hanya dapat memberikan masukan internal.
Masukan ini pun diberikan hanya ketika diminta oleh menteri, yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
"Anggota Tim Asistensi tidak berhak memberikan pandangan keluar dengan menggunakan jabatannya atau atas nama Tim Asistensi Kemenko Perekonomian," kata Alia kepada Kompas.com, Sabtu (21/5/2022).
Lebih lanjut dia mengungkapkan, Lin Che Wei pun tidak aktif dalam Tim Asistensi selama masa pandemi Covid-19. Dia juga tidak memberikan pandangan (insight) kepada Kemenko Perekonomian.
"Kemenko Perekonomian menghargai dan mendukung penuh proses hukum yang sedang berlangsung terkait ini," sebut Alia.
Sebagai informasi, Lin Che Wei kini ditahan di Rumah Tahanan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat selama 20 hari ke depan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.