Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kerja Sistem MLFF Gunakan GNSS, Pengganti E-toll

Kompas.com - 21/05/2022, 16:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Multi lane free flow (MLFF) atau teknologi sistem pembayaran nirsentuh di gerbang tol bakal diperkenalkan pemerintah pada akhir tahun 2022.

Dengan demikian, sistem pembayaran ini akan menggantikan saldo uang elektronik (e-toll) sebagai alat pembayaran jalan tol. Nantinya, pengguna jalan tidak perlu berhenti di gerbang tol karena tarif perjalanan akan terkalkulasi sendiri dengan sistem baru tersebut.

Metode baru ini disinyalir mempercepat waktu tempuh dan mengurangi kemacetan di pintu masuk tol.

Baca juga: BPTJ Usulkan Uji Coba Pembayaran Tol MLFF Diterapkan ke Bus

Lantas, bagaimana cara kerja MLFF?

Perlu kamu tahu, Sistem MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS). Teknologi ini memungkinkan pengguna melakukan transaksi melalui aplikasi di ponsel dan dibaca melalui satelit.

Selanjutnya, GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit. Lalu, proses map-matching akan berjalan di sistem pusat/inti (central system). Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.

Dengan kata lain, tarif tol akan terkalkulasi lewat aplikasi ponsel yang terhubung dengan sistem tersebut, ketika kendaraan sudah keluar gerbang tol.

Asal tahu saja, beberapa negara di dunia sudah menerapkan sistem GNSS. Negara-negara yang dimaksud, antara lain Jerman, Hungaria, Ceko, Rusia, Australia, hingga Belgia.

Sistem ini bakal mempercepat waktu tempuh dan mengurangi kemacetan di pintu tol. Pasalnya, penggunaan MLFF tidak memakan waktu sama sekali, dibanding dengan sistem e-toll yang memakan waktu sekitar 4 detik.

Baca juga: Sistem Pembayaran MLFF di Tol Diterapkan Penuh pada 2024

Begitu pun lebih baik dibanding pembayaran manual yang memakan waktu hingga 10 detik. Oleh karena itu, sistem ini juga mengefisiensi biaya operasi dan meminimalisasi bahan bakar kendaraan.

MLFF Berlaku Mulai 2023

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, rencananya sistem pembayaran MLFF akan diperkenalkan di jalan tol dan akan diterapkan secara penuh pada akhir tahun ini atau paling lambat pada 2023.

"Mudah-mudahan, saya berharap cepat karena di beberapa negara sudah dilakukan seperti itu juga. Artinya, dengan kecepatan 40 kpj - 50 kpj bisa langsung lewat," kata dia.

Budi pun menagih rencana ini kepada pihak terkait seperti Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Menurutnya, sistem MLFF ini memang sudah dilakukan simulasi sebelumnya dan saat ini masih dalam penelitian dan pengembangan (research and development) dari pihak terkait.

"Saya untuk menagih kepada teman-teman dari BPJT kapan ini akan dilakukan pendalaman dan penguatan kembali? Sehingga minimal tidak terlampau lama dan sebelum 2023 bisa dijalankan," beber Budi minggu ini.

Baca juga: Apa Itu MLFF? Alat Bayar Tol Nirsentuh yang Bakal Gantikan e-Toll

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com