Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Konglomerat yang Kaya Raya berkat Minyak Goreng | NIK Bakal Jadi NPWP Mulai 2023,

Kompas.com - 22/05/2022, 07:17 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Para Konglomerat yang Kaya Raya berkat Minyak Goreng

Polemik harga minyak tampaknya belum akan mereda dalam waktu dekat. Harga minyak goreng kemasan masih bertengger di kisaran Rp 25.000 per liter, melonjak nyaris dua kali lipat dibandingkan harga setahun lalu.

Sementara minyak goreng curah, yang diklaim pemerintah harganya lebih terjangkau dan stoknya melimpah, nyatanya masih sulit ditemukan di pasaran.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyebutkan bahwa produksi minyak goreng sebenarnya dikuasai segelintir pemain. Mereka tak hanya memiliki pabrik minyak goreng, tetapi juga menguasai ratusan ribu hektar perkebunan kelapa sawit di atas lahan negara melalui skema HGU.

Simak deretan para konglomerat pemilik usaha minyak goreng dirangkum dari laporan majalah Forbes terbaru pada 2022 di sini

2. Anak BUMN Wika Buka Banyak Lowongan Kerja, Ini Posisi dan Persyaratannya

PT Wijaya Karya Industri Energi membuka banyak lowongan kerja yang nantinya diposisikan sebagai Sekretaris Direksi, Staf Corporate Communication, hingga menjadi Staf Teknik dan Pengembangan Produk.

PT Wijaya Karya Industri Energi merupakan anak perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) yang berfokus pada bidang bisnis energi terbarukan khususnya dalam penyediaan panel surya.

Nah apa saja persyaratan dan bagaimana cara mendaftar lowongan kerja di PT Wijaya Karya Industri Energi ini? Baca di sini

3. Kemenko Perekonomian: Lin Che Wei Tak Terlibat dalam Pembahasan Minyak Goreng di Kementerian

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Alia Karenina mengatakan, Link Che Wei tidak pernah terlibat dalam pembahasan minyak goreng, meski menjabat sebagai anggota Tim Asistensi di kementerian.

Pernyataan tersebut menyusul ditetapkannya Lin Che Wei sebagai tersangka dalam kasus korupsi terkait pemberian fasilitas izin ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya, termasuk minyak goreng, tahun 2021-2022.

"Berdasarkan hasil evaluasi yang bersangkutan sudah tidak pernah aktif dan tidak ada kaitannya dengan isu minyak goreng, karena yang bersangkutan tidak terlibat dalam pembahasan terkait minyak goreng di Kemenko Perekonomian," kata Alia kepada Kompas.com, Sabtu (21/5/2022).

Alia menjelaskan, masukan dan pandangan sebelum merumuskan kebijakan terkait sawit berasal dari pejabat internal Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan merupakan hasil pembahasan rapat koordinasi (Rakor).

Selengkapnya simak di sini

4. NIK Bakal Jadi NPWP Mulai 2023, Begini Cara Kerjanya

Rencana pemerintah membuat Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) makin dekat.

Pasalnya, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sudah bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil untuk mengintegrasikan data NIK dengan NPWP. Kerja sama ini memungkinkan NIK digunakan sebagai NPWP mulai tahun 2023.

Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama tentang Pemanfaatan NIK, Data Kependudukan, dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik dalam Layanan DJP.

Apa semua lantas kena pajak? Baca di sini

5. Gara-gara Cuitan Soal Politik, Elon Musk Kehilangan Kekayaan Rp 180 Triliun

Elon Musk kerap kali mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengejutkan di setiap cuitannya di Twitter. Baru-baru ini Elon kembali menarik perhatian publik setelah menuliskan cuitan tentang politik.

Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (21/5/2022), Elon Musk mengaku telah beralih dukungan partai politik. Di tahun-tahun sebelumnya, Elon dikenal sebagai pendukung partai Demokrat. Namun, lewat cuitannya itu, ia menyatakan bahwa partai yang ia dukung sekarang adalah Republik.

Sebagai informasi, Amerika Serikat menganut politik two party system. Artinya, hanya ada dua partai besar yang mendominasi segala aktivitas politik di AS, yakni Demokrat dan Republik.

Elon Musk mengatakan bahwa ia dulunya mendukung Demokrat karena mereka adalah partai dengan banyak kebaikan. Namun saat ini, ia telah berubah pikiran.

Simak selengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com