KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meyakini bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak dapat disembuhkan, dan aman bagi manusia.
"PMK ada, iya. (Akan) tetapi (sapi yang mengalami) PMK bisa disembuhkan. PMK memang hadir, tapi tidak membahayakan manusia,” imbuhnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (22/5/2022).
Artinya, lanjut dia, masyarakat tak perlu khawatir mengonsumsi daging sapi. Sebab, pemrosesan produksi daging ternak sudah sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) dapat dimakan.
Oleh karena itu, SYL mengimbau agar tidak ada kepanikan dari pihak mana pun dalam menyambut Idul Adha 2022 atau 1443 Hijriah (H).
Baca juga: Mentan Pastikan Ketersedian Hewan Ternak untuk Idul Adha Aman dan Bebas PMK
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat melakukan monitoring tindakan karantina di Cilegon, Sabtu (21/5/2022). Kegiatan ini diawali dengan apel siaga PMK yang langsung dipimpin oleh SYL.
Adapun tujuan dari kegiatan apel siaga PMK adalah menjamin keamanan dan kesehatan lalu lintas hewan ternak, termasuk untuk kebutuhan Idul Adha.
Pada kesempatan itu, SYL secara langsung memastikan lalu lintas sapi antararea berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Utamanya, dalam penanganan wabah PMK di Pelabuhan Merak, Sabtu.
Didampingi Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Bambang, SYL melakukan inspeksi terkait pengawasan terhadap sapi yang akan dilalulintaskan keluar Pulau Jawa ke Pulau Sumatera.
Inspeksi tersebut merupakan salah satu upaya Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Barantan secara aktif terus melakukan pengawasan terhadap hewan ternak di tempat pemasukan dan pengeluaran di seluruh wilayah Tanah Air.
Berdasarkan data pada sistem lalu lintas perkarantinaan, Indonesia Quarantine Full Automation System (IQFAST) Karantina Pertanian Cilegon mencatat peningkatan lalu lintas komoditas asal sektor peternakan secara signifikan.
Pada 2021, media pembawa rentan PMK yang dilalulintaskan mencapai 25.153 ekor. Angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan lalu lintas ternak rentan PMK pada 2020 yang hanya tercatat 10.745 ekor saja.
Baca juga: Cegah Penyebaran PMK, Kementan Perketat Pengawasan Lalu Lintas Hewan di Pelabuhan
"Hari ini, Sabtu, saya berkesempatan untuk memastikan bahwa Barantan menerapkan biosekuriti terhadap pengeluaran 149 ekor sapi tujuan Pekanbaru. Lalu lintas dari Pelabuhan Merak melalui Pelabuhan Bakauheni," kata SYL.
Adapun tindakan karantina yang dilakukan meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan dokumen, dan penyemprotan desinfektan. Hal ini untuk membunuh virus yang kemungkinan masih terbawa, salah satunya penyebab PMK.
"Tidak ada lalu lintas hewan di sini yang bisa lolos tanpa prokes. Hewan yang tidak lolos, diberhentikan sampai di si i," ujar SYL.
Dalam kesempatan itu, tak lupa ia memberikan apresiasi terhadap kinerja Barantan dan juga instansi terkait lainnya untuk memperketat pengawasan di tempat pengeluaran dan pemasukan.
Baca juga: Cegah PMK, Peternak Sapi di Depok Semprotkan Disinfektan hingga Lockdown Kandang
Jamin lalu lintas hewan ternak aman
Sementara itu, Kepala Barantan Bambang mengatakan, siaga PMK merupakan respons dari Kementan untuk menjamin lalu lintas hewan ternak aman di tengah wabah.
"Kami lakukan pengawasan di tempat pemasukan dan pengeluaran media pembawa, seperti di Pelabuhan Merak ini," ujarnya.
Sebelumnya, lanjut Bambang, hewan ternak dipastikan sudah memenuhi biosekuriti dan masa karantina selama 14 hari telah terpenuhi.
Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya juga melakukan pemeriksaan dokumen meliputi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dilengkapi surat rekomendasi pengeluaran dan pemasukan dari Dinas Peternakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) 21 Tahun 2015.
Baca juga: Antisipasi PMK, Berikut Syarat Masuk Hewan Ternak ke Banten
Menurut Bambang, pencegahan PMK memerlukan koordinasi seluruh pemangku kepentingan. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada penyebaran ke daerah yang masih terbebas PMK.
Sebagai informasi, dalam apel siaga PMK itu juga dihadiri Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Barantan Wisnu Wisesa Putra, Kepala Pusat Kepatuhan, Kerja Sama, dan Informasi Perkarantinaan Barantan Junaidi, dan Kepala Karantina Pertanian Cilegon Arum KD, serta Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta.
Hadir pula dalam acara itu, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Cilegon Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sigit Haryono, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Agus M Tauchid, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Efa Sarifah, PT Krakatau Bandar Samudra, PT Pelindo II Banten, dan Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.