Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MLFF Bakal Ganti E-toll, Bagaimana Siasat Bank Jaga Transaksi Uang Elektronik?

Kompas.com - 23/05/2022, 07:11 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana peralihan sistem pembayaran jalan tol dari uang elektronik atau biasa disebut e-toll ke sistem tanpa sentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) diyakini akan berimbas terhadap kinerja bisnis uang elektronik perbankan.

Pasalnya, pembayaran jalan tol menjadi salah satu penyumbang utama volume dan nilai transaksi uang elektronik perbankan selama ini.

Untuk mengantisipasi dampak tersebut, perbankan menyiapkan sejumlah strategi guna tetap menjaga kinerja uang elektronil saat ini.

Baca juga: MLFF Bakal Gantikan E-Toll, Simak Cara Bayar Tol dari Waktu ke Waktu

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya. Bank pelat merah ini telah menyiapkan strategi untuk mendongkrak kinerja uang elektroniknya, e-Money.

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan, perseroan berencana terus mengembangkan bisnis e-Money di berbagai ekosistem untuk mendukung gerakan nontunai.

"Sebagai contoh, penambahan titik pembayaran di transportasi massal (kereta commuter, bus, angkutan umum) di seluruh Indonesia, penambahan outlet parkir berbasis e-Money di berbagai wilayah di Indonesia," kata Thomas, kepada Kompas.com, pekan lalu.

"Kemudian perluasan channel pembayaran menggunakan e-Money di kawasan-kawasan wisata di Indonesia dan ekosistem-ekosistem lainnya," tambahnya.

Selain itu, bank dengan kode emiten BMRI itu juga terus membangun kesadaran dan pemanfaatan transaksi e-Money di berbagai merchant ritel, seperti supermarket, convenience store, dan restoran-restoran dengan berbagai program promosi menarik.

"Diharapkan dengan beberapa strategi ini, Mandiri e-Money tetap mampu memenuhi kebutuhan masyarakat luas," ucap dia.

Melalui strategi-strategi tersebut, Bank Mandiri optimistis kinerja bisnis e-Money dapat tetap terjaga, meskipun ada rencana peralihan sistem pembayaran jalan tol.

Strategi yang tidak jauh berbeda juga akan diterapkan oleh bank penerbit uang elektronik lainnya, PT Bank Central Asia Tbk atau BCA.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn mengatakan, perseroan berencana menambah kerja sama penjualan dan atau co-branding Flazz, serta memperluas acceptance Flazz, sehingga penggunaan kartu-kartu yang beredar dapat semakin optimal.

Di sisi lain, untuk dapat mempertahankan minat nasabah menggunakan Flazz, BCA menawarkan kemudahan bertransaksi dan top up Flazz melalui BCA mobile yang tersedia di platform Android atau IOS.

"Kami berharap nasabah setia dapat memanfaatkan Flazz sebagai salah satu alat pembayaran untuk mendukung gerakan nontunai dan cashless society," ucap Hera.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengakui, wacana transisi tersebut akan berdampak cukup signifikan terhadap kinerja bisnis uang elektronik perusahaan, BRIZZI.

Baca juga: BPTJ Usulkan Uji Coba Pembayaran Tol MLFF Diterapkan ke Bus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com