Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bitcoin hingga Dogecoin Turun Lagi, Cek Harga Kripto Hari Ini

Kompas.com - 24/05/2022, 09:04 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com – Pasar aset kripto lesu pada pagi ini, Senin (23/5/2022). Melansir Coinmarketcap pagi ini 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai mata uang kripto paling redup adalah Avalanche (AVAX) yang ambles 7,7 persen di posisi 29,21 dollar AS atau Rp 428.569 (kurs Rp 14.672 per dollar AS). Dilanjutkan oleh Solana (SOL) di level 49,43 dollar AS atau turun 6,3 persen, dan Cardano (ADA) yang turun 4,9 persen pada posisi 0,51 dollar AS.

Penurunan dilanjutkan oleh Bitcoin (BTC) sebesar 3,8 persen pada posisi 29.192 dollar AS. Kemudian, Ethereum (ETH) yang melemah 3,2 persen di posisi 1.978 dollar AS, dan Dogecoin (DOGE) turun 3 persen di level 0,08 dollar AS.

Baca juga: Ini Risiko Transaksi Kripto di Exchanger yang Tidak Berizin

Polkadot (DOT) juga turun 2,5 persen di level 9,9 dollar AS, dan Binance Exchange (BNB) di level 318,8 dollar AS atau turun 0,34 persen.

Pagi ini Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) melemah 0,01 persen di posisi 0,9 dollar AS dan 1 dollar AS. Sebagai informasi, USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Mengutip Coindesk, Bitcoin gagal bertahan di atas level 30.000 dollar AS pada hari Senin karena kondisi perdagangan yang volatile, sehingga investor cenderung berhati – hati dalam sepekan terakhir.

“Untuk saat ini, bitcoin terjebak dalam kisaran perdagangan yang sempit dan berisiko mengalami gangguan. Dari sudut pandang perdagangan, bitcoin berpotensi menembus posisi terendah secara tahunan," kata Michael Boutros, seorang analis di DailyFX.

Namun, beberapa analis telah memperhatikan tanda-tanda kapitulasi, yang dapat mendukung kenaikan harga Bitcoin. Sean Farrell, wakil presiden aset digital di FundStrat, menyatakan, tekanan jual baru-baru ini didorong oleh pedagang pasar spot, bukan dari pedagang berjangka.

Itu menunjukkan, pelepasan besar posisi leverage tidak mungkin terjadi, mirip dengan apa yang terjadi pada aksi jual sebelumnya. Sebaliknya, tren penurunan BTC bisa bertahap, terutama jika hambatan ekonomi makro terus berlanjut.

“Terlepas dari bukti kapitulasi dan berkurangnya sentimen investor, latar belakang makro saat ini masih menimbulkan hambatan yang signifikan untuk harga aset kripto,” kata Farrell.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual mata uang kripto. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual mata uang kripto.

Baca juga: Simak Strategi Berinvestasi Aset Kripto Saat Market Bearish

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com