Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Drs. I Ketut  Suweca, M.Si
PNS dan Dosen Ilmu Komunikasi STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Pencinta dunia literasi

Upskilling Itu Penting, Ini Alasannya!

Kompas.com - 24/05/2022, 13:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ada banyak pilihan upskiling yang bisa diambil. Misalnya, peningkatan kemampuan mengoperasikan teknologi komputer seperti microsoft office, data science, machine learning, dan artificial intelligence.

Selain itu, bisa pula memilih keahlian di bidang risk management, public speaking, marketing atau peningkatan kemampuan bahasa asing.

Terdapat banyak pilihan pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan peminatan. Dan, tidak sulit untuk menemukan lembaga yang menyediakan pelatihan dimaksud. Bahkan, beberapa perguruan tinggi menyediakan berbagai jenis short course seperti itu.

Manfaat upskilling

Lalu, apa saja manfaat upskiling itu bagi karyawan dan perusahaan? Berikut ini disampaikan lima manfaat utama yang dipetik dari pelatihan tersebut.

Pertama, meningkatkan kepercayaan diri. Dengan peningkatan kualitas yang dimiliki, karyawan akan merasa percaya diri (self-confidence) dalam menangani pekerjaannya.

Dalam beberapa kasus, karyawan acapkali diberikan tugas dan tanggung jawab lebih tinggi tetapi tidak disertai dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang sepadan.

Akibatnya, keraguan dalam bekerja dan rasa kurang percaya diri dalam bekerja timbul lantaran tidak ahli di bidang tugas tersebut.

Nah, melalui pelatihan yang intensif, karyawan akan dapat bekerja dengan penuh percaya diri.

Kedua, mengurangi kesalahan dalam bekerja. Semakin terampil seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya, maka hasilnya semakin baik.

Karyawan yang kompeten akan mampu menerapkan asas efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaannya.

Sebaliknya, jika mereka tidak menguasai dengan baik bidang tugasnya, kemungkinan terjadinya kesalahan sangatlah besar.

Ada unsur trial and error di sini. Hasilnya, terjadi banyak kesalahan yang berujung pada pemborosan sumber daya.

Ketiga, meningkatkan kepuasan kerja. Karyawan yang memiliki kemampuan memadai dalam bidang tugasnya cenderung merasa puas terhadap proses dan hasil kerjanya.

Dengan keterampilan atau keahlian yang dimiliki, ia bisa menangani pekerjaan dengan kualitas yang baik, bahkan sangat baik.

Dengan demikian, karyawan akan merasa puas dengan pekerjaan yang ditanganinya. Tidak lagi terjadi banyak kesalahan yang membuatnya merasa bersalah dan tidak produktif dalam bekerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com