Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Listrik Naik, PLN Kantongi Laba Bersih Rp 13,17 Triliun Sepanjang 2021

Kompas.com - 24/05/2022, 17:36 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 13,17 triliun sepanjang 2021, naik bila dibandingkan laba bersih 2020 yang sebesar Rp 5,99 triliun. Kinerja positif itu ditopang penjualan listrik perusahaan yang meningkat.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, penjualan listrik perusahaan tercatat sebesar Rp 288,86 triliun di 2021, tumbuh 5,08 persen atau Rp 13,17 triliun dibandingkan penjualan tahun sebelumnya.

Menurutnya, capaian kinerja ini merupakan yang terbaik sepanjang sejarah meskipun di tengah masa-masa sulit akibat Covid-19. Pencapaian itu berkat efisiensi dan inovasi di berbagai lini bisnis yang sejalan dengan gerakan transformasi BUMN sejak April 2020.

"PLN menjalankan transformasi yang membuat perusahaan makin sehat, bisa bergerak lebih lincah dalam menjalankan mandat negara dan mampu merespons secara lebih trengginas berbagai peluang bisnis. Dampaknya sangat positif terhadap kinerja perseroan,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (24/5/2022).

Baca juga: Ekonomi Mulai Pulih, PLN Tambah Pasokan Listrik di Kawasan Bisnis Jakarta

Ia menjelaskan, transformasi PLN di antaranya dilakukan dengan intensifikasi dan ekstensifikasi penjualan, seperti meluncurkan program sambung baru, promo tambah daya bagi pelanggan, akuisisi captive power, dan menawarkan industri untuk beralih ke listrik andal dan tanpa kedip yang lebih efisien.

Selain itu dengan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, menyediakan penjualan energi bersih melalui Renewable Energy Certificate (REC), hingga program electrifying agriculture and marine yang meningkatkan produktivitas petani dan nelayan.

Alhasil, jumlah pelanggan bertambah dari 79 juta pada tahun 2020 menjadi 82,5 juta pelanggan pada tahun 2021. Hal itu sejalan dengan bertambahnya daya tersambung pelanggan dari 143.159 Mega Volt Ampere (MVA) di 2020, menjadi 151.985 MVA pada 2021.

Baca juga: Erick Thohir Bela Sri Mulyani Tambah Subsidi untuk PLN dan Pertamina

Sepanjang 2021, PLN juga berhasil melistriki 491 desa terpencil yang sebelumnya belum berlistrik. Hal tersebut sekaligus meningkatkan rasio elektrifikasi dari sebelumnya 99,2 persen di 2020 menjadi 99,4 persen pada 2021.

"PLN juga telah menghadirkan aplikasi PLN Mobile yang mengonsolidasikan seluruh proses bisnis layanan pelanggan," kata Darmawan.

Pengguna aplikasi PLN Mobile bertambah 14,5 juta di sepanjang tahun lalu, sehingga menjadi sebanyak 16,3 juta pengguna di akhir 2021 dari sebelumnya 1,7 juta pengguna pada 2020. Bahkan, hingga April 2022, jumlahnya sudah mencapai 22 juta pengguna.

Seiring dengan program peningkatan layanan dan jumlah pelanggan, PLN juga melakukan pengendalian biaya pokok penyediaan (BPP) listrik melalui efisiensi biaya operasi, dan manajemen pinjaman yang proaktif.

Selain itu, pengendalian dilakukan pula dengan konsolidasi proses bisnis dan perbaikan layanan pelanggan, serta digitalisasi proses bisnis dimulai dari hulu ke hilir antara lain digitalisasi pembangkit, transmisi dan distribusi serta pengadaan berbasis digital.

“Dengan langkah-langkah tersebut, BPP listrik berhasil diturunkan sebesar Rp 15 per kWh, dari Rp 1.348 per kWh pada tahun 2020 menjadi Rp 1.333 per kWh pada tahun 2021,” ungkapnya.

Darmawan menambahkan, seluruh upaya di sisi operasi tersebut tidak akan berhasil jika pengendalian di sisi keuangan tidak dilakukan. PLN pun telah membangun sistem cash war room, spend control tower, optimalisasi manajemen investasi, serta menjalankan langkah cost avoidance dan cost reduction yang terukur juga termonitor secara ketat.

Perusahaan listrik berpelat merah ini juga berhasil mempercepat pelunasan pinjaman sebesar Rp 52,48 triliun dalam 2 tahun terakhir sehingga menurunkan outstanding pinjaman secara signifikan.

“Langkah-langkah yang kami lakukan tersebut mampu mengurangi tekanan keuangan perseroan di 2021 sehingga beban keuangan turun Rp 7,04 triliun atau 25,7 persen dibandingkan tahun 2020,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com