Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Kurang, Semen Indonesia Berusaha Cari Batu Bara Untuk Kebutuhan Produksi

Kompas.com - 24/05/2022, 18:50 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tengah menghadapi tantangan kesulitan mendapatkan pasokan batu bara untuk kebutuhan produksi. Setidaknya perseroan masih membutuhkan sekitar 1 juta ton batu bara lagi.

Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal mengatakan, kenaikan biaya produksi akibat lonjakan harga batu bara menjadi perhatian serius. Ia bilang, harga batu bara sudah naik sejak kuartal IV-2021, yang saat itu kenaikannya mencapai 212 persen.

"Melonjaknya harga batu bara dimulau kuartal IV tahun lalu, pada saat itu kenaikan batu bara sebesar 212 persen dari kondisi normal. Saat ini pun masih berfluktuasi dan masih tinggi di 2022," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (24/5/2022).

Baca juga: Semen Indonesia Bakal Tebar Dividen Rp 1,02 Triliun

Ia menjelaskan, kebutuhan batu bara Semen Indonesia berkisar 7,3 juta ton per tahun, sementara saat ini perseroan sudah mendapatkan komitmen suplai sebanyak 5,7 juta ton. Artinya, masih ada kekurangan sekitar 1,6 juta ton hingga akhir tahun.

Donny mengungkapkan, perusahaan telah melakukan lelang terbuka untuk mendapatkan batu bara dengan harga domestic market obligation (DMO), sesuai yang ditetapkan pemerintah. Namun, tidak ada perusahaan batu bara yang berminat.

Baca juga: Ini Strategi Semen Indonesia Turunkan Emisi Karbon

"Kami sudah berusaha untuk melakukan lelang terbuka dengan harga DMO, ini sudah tiga kali lelang, tapi tidak ada yang memasukan tender di harga DMO," ungkap dia.

Namun berdasarkan perkembangan terakhir, lanjutnya, Kementerian ESDM sudah melakukan penugasan kepada perusahaan tambang batu bara untuk menyuplai industri semen. Lewat penugasan ini maka Semen Indonesia mendapat pasokan sekitar 950.000 ton batu bara.

"Kami juga akan mencari sekitar 1 juta ton lagi untuk kebutuhan sampai akhir tahun. Ini yang kami masih tunggu perkembangannnya dari 950.000 itu untuk bisa kita peroleh, kemudian sisanya akan mencari dengan pendekatan ke suplier," jelas Donny.

Baca juga: Semen Indonesia Dukung Upaya Pemerintah Wujudkan Net Zero Carbon Emission 2060

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com