Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Fluktuatif di Awal Perdagangan, Rupiah Menguat

Kompas.com - 25/05/2022, 09:33 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (25/5/2022). Sementara itu, kurs rupiah yang menguat pada perdagangan di pasar spot.

Melansir data RTI pukul 09.06 WIB, IHSG sempat berada pada level 6.900,18 atau turun di banding posisi sebelumnya, 6.914,14. Namun pada pukul 09.29 WIB, IHSG naik ke level 6.940,47.

Sebanyak 211 saham melaju di zona hijau dan 169 saham di zona merah. Sedangkan 204 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,5 triliun dengan volume 2,2 miliar saham.

Baca juga: Google Salurkan Pinjaman Rp 29,31 Miliar ke UMKM Indonesia

Sementara itu, Bursa Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Strait Times 0,06 persen, Hang Seng Hong Kong 0,64 persen, dan Shanghai Komposit 0,55 persen, dan Nikkei melemah 0,07 persen.

Sedangkan Wall Street pada penutupan mayoritas merah dengan penurunan S&P 500 sebesar 0,81 persen, dan Nasdaq Composite ambles 2,3 persen. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,15 persen.

Sebelumnya, Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG akan menguji resistance pada level 7.000. Namun, karena sudah 3 hari IHSG belum mampu mencapai level ini, dan nilai transaksi masih di bawah rata-rata, maka ada kemungkinan terjadi koreksi lanjutan jika level 7.000 gagal ditembus.

“Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat pada area 6.804 – 7.000. Penguatan diperkirakan terbatas,” kata William.

Baca juga: Hari Ini, Nasabah Gagal Bayar AJB Bumiputera Bakal Geruduk Istana

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.09 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.650 per dollar AS, naik 12 poin atau 0,08 persen dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.661 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, keputusan BI tidak mengubah kebijakannya jarak suku bunga acuan dengan the Fed yang makin menyempit bisa menekan rupiah ke arah Rp 14.700 per dollar AS.

"Tapi di sisi lain data dan kondisi ekonomi Indonesia terlihat semakin membaik, inflasi masih terkendali dibandingkan negara maju. Hal tersebut dikonfirmasi oleh pernyataan BI kemarin. Ini mungkin menjaga rupiah tidak melemah dalam dan bisa rebound terhadap dollar AS," kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.600 per dollar AS sampai dengan Rp 14.700 per dollar AS.

Baca juga: Meski Melemah, Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik dari Mata Uang Negara-negara Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Whats New
Jokowi Mau Impor Beras Lagi, Kali Ini dari Kamboja

Jokowi Mau Impor Beras Lagi, Kali Ini dari Kamboja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com