Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, PT Timah Bakal Tebar Dividen Rp 455 Miliar

Kompas.com - 25/05/2022, 12:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Timah Tbk (TINS) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 455 miliar, atau 35 persen dari capaian laba bersih tahun buku 2021 yang sebesar Rp 1,3 triliun.

Pembagian dividen itu telah disetujui pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (24/5/2022).

"PT Timah Tbk membagikan dividen untuk tahun buku 2021 sebesar 35 persen dari laba bersih 2021 yang mencapai Rp 1,3 triliun," ujarnya Sekretaris Perusahaan Timah Abdullah Umar Baswedan dalam keterangannya, Rabu (25/5/2022).

Baca juga: Harga Emas Dunia Terus Naik di Tengah Pelemahan Dollar AS

Adapun sepanjang 2021, laba bersih Timah sebesar Rp 1,3 triliun tersebut melonjak 483 persen jika dibandingkan dengan kinerja di tahun 2020 yang mengalami rugi sebesar Rp 341 miliar.

Lonjakan laba bersih itu ditopang oleh penurunan beban pokok pendapatan. Sepanjang 2021, beban pokok pendapatan Timah turun 21 persen menjadi Rp 11,17 triliun dibandingkan 2020 yang sebesar Rp 14,09 triliun.

Pada RUPS, PT Timah juga melakukan perubahan susunan pengurus perusahaan. Melalui RUPS disetujui pengangkatakn Fina Eliani sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko menggantikan Krisna Sjarif.

Selain itu, PT Timah mengangkat Alwin Albar sebagai Direktur Pengembangan Usaha menggantikan Purwoko. Sementara Purwoko menjadi Direktur Operasi dan Produksi, menggantikan posisi Alwin sebelumnya.

PT Timas juga mengangkat Sufyan Syarif sebagai Komisaris Independen menggantikan posisi Satriya Hari Prasetya.

Baca juga: Harga Emas Antam Naik Rp 5.000 Per Gram Hari Ini

Berikut susunan komisaris dan direksi PT Timah terbaru:

Komisaris

- Komisaris Utama/Independen: M. Alfan Baharudin

- Komisaris Independen: Agus Rajani Panjaitan

- Komisaris: Danny Praditya

- Komisaris: Sufyan Syarif

- Komisaris: Rustam Effendi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com