Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waskita Karya Kantongi Rp 3,28 Triliun dari Penerbitan Obligasi dan Sukuk, untuk Apa Saja?

Kompas.com - 26/05/2022, 15:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menerima pendanaan sebesar Rp 3,28 triliun melalui penerbitan obligasi dan sukuk dengan penjaminan pemerintah. Dana yang diterima Perseroan tersebut akan digunakan untuk refinancing serta sebagai modal kerja proyek tol Kayu – Palembang – Betung.

Direktur Utama Perseroan, Destiawan Soewardjono mengatakan, obligasi dan sukuk tersebut juga telah resmi tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Mei 2022.

Dengan dana tersebut, Perseroan juga berhasil melaksanakan pelunasan atas pokok dan bunga Obligasi III Waskita Karya Tahap IV Tahun 2019 seri A yang jatuh tempo pada tanggal 16 Mei 2022 dengan total sebesar Rp 528 miliar.

“Pelunasan pokok dan bunga obligasi ini merupakan bentuk dari komitmen Perseroan untuk senantiasa melaksanakan kewajibannya kepada para investor obligasi. Di sisi lain, perseroan masih fokus melaksanakan proses restrukturisasi dan masih terdampak second wave pandemi pada tahun 2021,” kata Destiawan dalam siaran pers, Kamis (26/5/2022).

Baca juga: Waskita Karya Akan Divestasi 4-5 Ruas Tol Tahun Ini

Namun demikian, pendapatan usaha kuartal 4 tahun 2021 telah menunjukkan tren positif dengan meningkat sebesar 14,58 persen YoY. Tren positif tersebut paling besar dikontribusi oleh pendapatan jasa konstruksi dan jalan tol. Pendapatan asset recycling juga sesuai target dengan keuntungan sebesar Rp 2,65 triliun.

Sementara itu, transformasi bisnis yang telah dijalankan juga berdampak positif bagi Perseroan dengan beban usaha yang turun signifikan pada tahun 2021.

Penurunan beban usaha ini berasal dari penurunan beban pokok pendapatan sebesar 68,22 persen YoY, penurunan beban penjualan sebesar 88,08 persen YoY, serta penurunan beban umum dan administrasi sebesar 47,89 persen YoY.

Baca juga: Diramal Yusuf Mansur Bakal Cuan, Bagaimana Prospek Saham WSKT dan TGRA?

Beban keuangan utang lama juga mengalami penurunan dengan adanya Master Restructuring Agreement (MRA) dan pembayaran sebagian pokok utang di tahun 2021.

Adapun jumlah aset tahun 2021 sebesar Rp 103,6 triliun, atau meningkat sebesar 2,81 persen YoY disebabkan oleh peningkatan aset lancar dalam bentuk kas yang berasal dari PMN dan rights issue tahun 2021.

Di sisi lain, aset tidak lancar mengalami penurunan disebabkan oleh transaksi asset recycling yang dilakukan oleh perseroan selama 2021. Perseroan juga mencatatkan liabilitas sebesar Rp 88,14 triliun, atau menurun sebesar 1,34 persen YoY disebabkan oleh penurunan utang usaha.

Sementara itu, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 15,46 triliun, atau meningkat sebesar 35,28 persen YoY.

Kemampuan likuiditas Perseroan pada tahun 2021 juga menunjukkan tren membaik dengan masih positifnya arus kas dari operasional, proceeds dari asset recycling pada aktivitas investasi, serta dukungan proceeds rights issue pada aktivitas pendanaan.

Baca juga: Waskita Beton Target Proses Restrukturisasi Melalui PKPU Diselesaikan Kuartal II-2022

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com