Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Larang Instansi Pemerintah Impor Barang Luar Negeri, Ketua MPR: Peluang bagi INKA

Kompas.com - 27/05/2022, 09:00 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Ketua MPR RI, Bambang Soesyo mengatakan larangan Presiden Jokowi bagi seluruh instansi pemerintah mengimpor barang-barang dari luar negeri menjadi peluang bagi PT Industri Kereta Api (INKA) untuk memenuhi kebutuhan moda transportasi di dalam negeri.

“Justru ini peluang bagi PT INKA untuk memenuhi harapan (kebutuhan moda transportasi) pemerintah dan himbauan presiden untuk mengurangi devisa Indonesia yang keluar. Dalam situasi seperti ini tentunya harus menghemat devisa,” ujar Bambang usai berkunjung di PT INKA di Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (26/5/2022).

Di PT INKA, Bambang melihat aneka produk buatan anak bangsa berupa kereta cepat, trem baterai, bus listrik, container hingga Pertashop. Tak hanya itu, Bambang juga mencoba langsung trem baterai buatan PT Inka.

Menurut Bambang, pemerintah saat ini berkomitmen agar segala sesuatu lebih mengutamakan produk dalam negeri. Untuk itu, PT INKA sebagai perusahaan dalam negeri harus mampu memenuhi kebutuhan pemerintah salah satunya moda transportasi.

“Tantangan yang dihadapi PT INKA bagaimana bisa memenuhi keinginan presiden. Komitmen pemerintah saat ini untuk segala sesuatunya produk dalam negeri,” jelas Bambang.

Baca juga: KAI Commuter Gandeng INKA Buat Pengadaan 16 Rangkaian KRL Baru

Tak hanya memenuhi kebutuhan pemerintah dalam bidang transportasi seperti kereta api, Bambang juga meminta total kandungan dalam negeri (TKDN) di PT INKA akan semakin meningkat. Saat ini untuk kereta berpenggerak bahan-bahan yang berasal dalam negeri mencapai 42 persen.

Bambang optimis penggunaan produk dalam negeri dalam pembuatan kereta akan terus naik mengingat kereta api diakui sebagai moda transportasi yang aman dan nyaman akan terus dikembangkan kedepannya.

Selain itu, produk kereta buatan PT INKA sendiri pun sudah dipakai berbagai negara seperti Banglades, Filipina, Malaysia hingga negara-negara di Benua Afrika.

“Saya dapat melihat langsung INKA membuat inovasi yang luar biasa. Tidak hanya kursi kereta api, tetapi membuat alat transportasi yang murah , cepat, aman dan pasti. INKA berinovasi buat bus listrik, coolstorage, pertashop,” jelas Bambang.

Baca juga: Sediakan Moda Transportasi Listrik di Kawasan WIsata, PT TCW Gandeng INKA

Ia menambahkan dari penelitian dan pengembangan perusahaan milik negara itudapat memproduksi kereta yang berbasis baterai yang cepat dan durasi baterai yang hingga 300 kilometer. Politisi Partai Golkar itu optimis kedepan PT Inka dapat mengungguli baterai besutan Elon Musk yang sekali cash dapat digunakan mobil dengan jarak tempuh hingga 400 KM.

“Saya mengapresiasi apa yang sudah dicapai oleh INKA terutama untuk Direktur Utama, Budi Noviantoro karena tidak hanya mencari peluang bisnis di dalam negeri, namun di beberapa negara. Saat ini INKA sedang menjajaki kerjasama dengan negara Republik Demokratik Kongo,” pungkas Bambang.

Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro mengungkapkan bulan September 2024 akan dimulai produksi kereta sebanyak 16 trainset KRL Jabodetabek pesanan KAI Commuter. Selain itu PT Inka sedang mengerjakan kereta pesanan negara Selandia Baru dan beberapa produk kereta lainnya yakni kereta rel diesel elektrik (KRDE) yang dipesan oleh PT KAI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com