Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Catat Kinerja Solid, Telkom Bagikan Dividen Rp 14,86 Triliun dari Laba Bersih 2021

Kompas.com - 27/05/2022, 21:19 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) membagikan dividen sebesar Rp 14,86 triliun dengan dividend payout ratio 60 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2021.

Dividend payout ratio adalah rasio jumlah total dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham terhadap laba bersih perusahaan.

Sementara itu, 40 persen atau Rp 9,90 triliun dari sisa perolehan bersih tahun buku 2021 akan Telkom alokasikan sebagai laba ditahan.

Keuntungan ini rencananya akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan di tiga bidang, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital services.

Adapun project tersebut, di antaranya pengembangan data center dan penguatan kapabilitas cloud yang diharapkan dapat menjadi mesin pertumbuhan pendapatan di masa mendatang.

Baca juga: Pelaku Bisnis Cloud dan Data Center Bidik 30 Juta UMKM Go Digital

Pernyataan tersebut disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom yang digelar secara hybrid (daring dan luring) di Jakarta, Jumat (27/5/2022).

Dengan besaran dividen yang didapat, Telkom secara otomatis memberikan bagian laba perusahaan sebesar Rp 149,97 per lembar saham kepada para shareholder atau pemegang saham.

Untuk pembayaran dividen tahun buku 2021 itu akan dilakukan selambat-lambatnya pada Rabu (1/6/2022). Pemegang saham yang berhak menerima dividen ini adalah mereka yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan (DPS) pada penutupan perdagangan per Kamis (9/6/2022).

Selain itu, Telkom mengungkapkan bahwa tidak ada perubahan kepengurusan perseroan dalam RUPST kali ini.

Baca juga: Gelar RUPST, TBIG Bakal Tebar Dividen Senilai Rp 815,7 Miliar

Menanggapi capaian perusahaannya, Direktur Utama (Dirut) Telkom Ririek Adriansyah menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak terkait atas dukungannya kepada Telkom sepanjang 2021.

“Atas nama direksi perseroan, kami menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada para pemegang saham, dewan komisaris, pelanggan setia, mitra bisnis, media, masyarakat luas, dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan yang diberikan kepada Telkom sepanjang 2021,” ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (27/5/2022).

Ia meyakini, Telkom akan tetap memiliki prospek usaha dan pertumbuhan yang baik pada masa depan.

Berbagai inovasi akan terus dilakukan seiring dengan tiga pilar bisnis, yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services yang semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Presiden Jokowi Ajak China Hadiri Indo-Pacific Infrastructure and Connectivity Forum 2020

“Hal ini bertujuan untuk memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perusahaan guna mewujudkan kedaulatan digital Indonesia,” ucap Ririek.

Perkuat kapasitas dan kapabilitas bisnis digital

Pada kesempatan tersebut, Ririek mengatakan, Telkom senantiasa terus menciptakan pertumbuhan melalui tiga pilar bisnis meski di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung dan cenderung kian landai.

“Kami terus memperkuat kapasitas dan kapabilitas di bisnis digital. Hal ini sejalan dengan langkah transformasi perusahaan untuk menjadi digital telco,” jelasnya.

Langkah dari Telkom pun disebut mulai membuahkan hasil cukup baik dengan kinerja yang peroleh sepanjang 2021, baik keuangan maupun operasional.

Baca juga: Dukung Pendidikan, Telkom Berikan Bantuan Digitalisasi untuk Sekolah di Tarutung

Perolehan kinerja tersebut, kata Ririek, menjadi motivasi bagi Telkom dalam mengakselerasi transformasi demi memastikan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan pada masa mendatang dan mendukung percepatan transformasi digital Indonesia.

“Pada 2022, Telkom secara konsisten akan memperkuat jaringan untuk menghadirkan layanan broadband yang berkualitas, baik di mobile maupun fixed dengan jangkauan terluas di Indonesia,” jelasnya.

Hal tersebut, lanjut dia, merupakan salah satu upaya penting untuk memperkuat posisi perseroan sebagai market leader pada domain digital connectivity.

Selain itu, kata Ririek, Telkom tengah meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pada lini bisnis data center dan cloud.

Baca juga: Pasar Data Center Tumbuh Pesat, Telkom Hadirkan NeutraDC

“Tak hanya itu, Telkom juga meningkatkan berbagai platform digital lain, seperti data analytic dan security. Hal ini sekaligus merupakan enabler bagi terciptanya berbagai solusi digital services sesuai kebutuhan pelanggan,” ucapnya.

Telkom sendiri saat ini juga sedang dalam proses meningkatkan kapasitas sekaligus mengkonsolidasikan aset data center.

Dari proses itu, Ririek berharap dapat mengunci bisnis data center tersebut, sebagaimana yang telah perusahaan lakukan sebelumnya pada bisnis tower.

“Telkom selalu terbuka untuk menjalin partnership dengan pihak-pihak lain termasuk yang berskala global,” jelasnya.

Baca juga: Meningkatkan Public Privat Partnership Dalam Membangun Infrastruktur dan Suprastruktur Transportasi

Adapun tujuan partnership adalah untuk mempercepat peningkatan kapabilitas seperti di bidang cloud atau dalam rangka mendapatkan investor yang memiliki visi dalam bersama-sama menangkap peluang pertumbuhan dan menciptakan nilai lebih tinggi.

Kinerja Telkom sepanjang 2021

Seperti diketahui, Telkom telah mencatat kinerja keuangan dan operasional solid serta memuaskan sepanjang 2021.

Capaian tersebut, salah satunya didorong oleh peningkatan aktivitas daring pelanggan dan kebutuhan masyarakat akan koneksi internet yang kian tumbuh dari waktu ke waktu.

Telkom sendiri mampu bertahan meski pandemi Covid-19 menggerus Indonesia sejak 2020 hingga kemunculan varian baru di pertengahan 2021 yang menimbulkan gelombang kedua pandemi. Hal ini bahkan memberikan tekanan besar pada perekonomian nasional.

Baca juga: UPDATE 27 Mei: Ada 2.306 Suspek Covid-19 di Indonesia

Namun, Telkom bersyukur terhadap langkah cepat dan tepat pemerintah yang mampu mengendalikan pandemi sekaligus memulihkan perekonomian secara bertahap.

Pada akhir 2021, Telkom mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp 143,2 triliun atau tumbuh sebesar 4,9 persen dibandingkan pada 2020.

Dari sisi profitabilitas, Telkom membukukan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 75,7 triliun atau tumbuh sebesar 5,1 persen. Dalam hal ini, Telkom mendapatkan laba bersih sebesar Rp 24,8 triliun atau tumbuh sebesar 19,0 persen dibandingkan dengan periode 2020.

Pada segmen mobile, Telkomsel mampu mempertahankan posisi sebagai operator seluler terdepan di Indonesia yang melayani 176,0 juta pelanggan, dengan 120,5 juta di antaranya merupakan pengguna mobile data.

Baca juga: Pahami Cara Daftar Mobile Banking Bank Jateng lewat HP

Secara keseluruhan, pendapatan Telkomsel pada 2021 tercatat sebesar Rp 87,5 triliun.

Kontribusi pendapatan dari digital business telah meningkat menjadi 77,9 persen dari total pendapatan Telkomsel, dibandingkan pada 2022 sebesar hanya 71,6 persen.

Adapun pertumbuhan digital business itu didukung oleh pertumbuhan pendapatan data sebesar 6,9 persen yang didorong oleh pertumbuhan trafik data (data payload) sebesar 43,3 persen.

Pada segmen consumer, IndiHome juga tetap memimpin pasar fixed broadband di Tanah Air dengan menguasai lebih dari 80 persen pangsa pasar.

Baca juga: Cara Bayar Indihome lewat Aplikasi DANA dengan Mudah

Jumlah pelanggan IndiHome pada akhir 2021 mencapai 8,6 juta pelanggan atau bertambah sebanyak 585.000 pelanggan dari 2020.

Sejalan dengan hal tersebut, pendapatan segmen consumer meningkat cukup tinggi sebesar 18,5 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp 26,3 triliun, sehingga berkontribusi cukup signifikan dalam meningkatkan pendapatan konsolidasi.

Kinerja segmen enterprise di 2021 juga cukup baik meski di tengah tekanan akibat pandemi Covid-19. Pendapatan yang berasal dari segmen ini mencapai Rp 19,1 triliun, atau tumbuh sebesar 8,0 persen jika dibandingkan periode 2020.

Sementara itu, segmen wholesale and international mencatatkan pendapatan sebesar Rp 14,3 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 5,6 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca juga: Kinerja Telkom Diprediksi Cerah hingga Akhir Tahun

Selain keempat hal tersebut, kinerja Telkom juga menunjukkan pertumbuhan yang baik dalam segmen lainnya melalui berbagai inisiatif dalam mengembangkan dan menyediakan beragam layanan digital, baik untuk business to business (B2B) maupun business to customer (B2C).

Pada November 2021, salah satu anak usaha Telkom, yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) berhasil melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 18,8 triliun.

Hal tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menciptakan nilai (value creation) yang optimal bagi perusahaan dan stakeholder. Dalam hal ini aset tower dengan valuasi tinggi dapat di-unlock, sehingga berdampak pada valuasi yang lebih baik bagi perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com