Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Kapitulis Zarry Hendrik: Ubah Kata Menjadi Cuan

Kompas.com - 29/05/2022, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Nika Halida Hashina dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Saat ini, bermunculan banyak sekali bisnis berbasis digital yang menawarkan keestetikan. Industri kreatif yang kian berkembang ini tidak hanya berisi konten-konten dari seni visual, melainkan juga seni berkata-kata.

Salah satunya adalah bisnis rangkaian kata milik Zarry Hendrik yang pernah cukup fenomenal. Bisnis ini berangkat dari interaksi yang ia mulai di media sosial dengan maksud mempromosikan bukunya pada Maret 2019.

Bisnis ini ia beri nama Kapitulis. Zarry Hendrik pun membagikan kisahnya mengenai bagaimana cara ia mengelola bisnis ini menjadi cuan dalam siniar Cuan episode, “Rangkai Ucapan, Jadi Cuan”.

Zarry mengaku bahwa hal ini bermula dari keresahannya terhadap unggahan gambar yang tidak menyertakan takarir (keterangan foto atau gambar). Ia pun mengajak pengikutnya untuk memberikan foto yang berisi momen kebahagiaan dan akan ia balas dengan kata-kata.

Lelaki ini tidak menyangka bahwa antusiasnya sangat tinggi hingga banyak orang yang mulai tertarik untuk membayar jasanya dalam membuat kata-kata baik untuk takarir unggahan media sosial atau pesan pribadi ke orang terkasih.

Konsep Kapitulis dan proyek besar

Kapitulis dapat dikategorikan sebagai UMKM. Pada awal bisnis ini dibentuk, Zarry hanya berfokus pada permintaan personal seperti kebutuhan acara ulang tahun, pernikahan, dan anniversary.

Akan tetapi, lelaki ini merasa tertantang untuk memperluas bisnis ini ke ranah komersial yang lebih besar. Saat ini, Kapitulis juga sudah berhasil membesarkan namanya di kalangan merek dagang seperti nama produk, tagline produk, bahkan hingga nama perusahaan.

Baca juga: Work-Life Balance ala Aiman Witjaksono

Selain itu, Kapitulis juga mulai menerima kebutuhan personal yang unik seperti nama anak, kata-kata untuk konsep pernikahan, bahkan tagar pernikahan.

Kapitulis juga berhasil menarik proyek-proyek besar seperti pemesanan untaian kata beserta desain visualnya, pesanan dari para influencer, atau kampanye dari kementrian.

Zarry sendiri mengakui target pasar Kapitulis sejak awal bukan orang, melainkan momennya. Namun, pada sejak pandemi hingga kini, Kapitulis menargetkan UMKM atau figur publik yang membutuhkan personal branding di media sosial.

Selain itu, hal yang Kapitulis unggulkan dalam bisnis ini antara lain kecepatan dalam membentuk rangkaian kata, teknik menulis, kemampuan story telling dan mencerna brief, hingga keadaan untuk membaca suatu situasi.

Zarry optimis bahwa bisnis ini akan terus memiliki pasar karena kebutuhan masyarakat akan penggunaan bahasa dengan berbagai tujuan. Tantangannya hanya datang dari stigma mengenai tulisan itu bisa diproduksi sendiri.

Padahal rangkaian kata yang baik juga bisa menghidupkan momen berharga dalam hidup seseorang.

Peluang Pekerjaan untuk Kamu yang Bisa Berkata-kata

Berikut adalah beberapa peluang pekerjaan untuk kamu yang jago bermain kata-kata dalam berbagai bidang dan kebutuhan yang berbeda-beda.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com