Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GOTO Catat Rugi di Kuartal I 2022, Harga Sahamnya Ambles di Awal Perdagangan Bursa

Kompas.com - 31/05/2022, 10:39 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) baru saja merilis kinerja keuangan kuartal I tahun 2022, yang masih mencatatkan rugi. Rugi bersih GOTO meningkat dari Rp 1,96 triliun pada periode sama tahun lalu, menjadi Rp 6,6 triliun kuartal I 2022.

Pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (31/5/2022), saham GOTO bergerak di zona merah, atau ambles 3,8 persen ke level Rp 302 per saham. Padahal pagi ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cukup cerah.

Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, penurunan harga saham GOTO akibat sentimen rilis kinerja yang masih mencatatkan rugi bersih, umum terjadi.

Baca juga: GOTO Masih Catatkan Rugi, Ini Penyebabnya

 

Menurut dia kondisi fundamental merupakan indikator bagi investor untuk melakukan pembelian saham.

“Jadi kalau menurut saya, saham GOTO pagi ini bisa melemah sebagai bentuk respons pasar aja sih itu karena merugi,” kata William kepada Kompas.com.

Sebagai informasi, jelang rilis kinerja GOTO, harga saham perusahaan decacorn ini mengalami pergerakan yang positif.

Utamanya di dalam dua pekan belakangan. GOTO bangkit dari keterpurukannya setelah masuk ke level terendah pasca IPO, di level Rp 194 per saham.

Baca juga: Sepanjang Kuartal I 2022, Pendapatan GOTO Tumbuh 53 Persen Jadi Rp 5,2 Triliun

Kinerja membaik

Meski mencatatkan rugi bersih hingga kuartal I tahun 2022, sepanjang tahun 2021 pendapatan bruto GOTO tumbuh 45 persen yoy mencapai Rp 17,1 triliun dari Rp 11,85 triliun, sementara pendapatan bersih naik 9 persen menjadi Rp 5,30 triliun dari Rp 4,82 triliun.

GTV perusahaan juga naik 40 persen menjadi Rp 461,60 triliun, dibandingkan dengan Rp 330,18 triliun di 2020.

Angka GTV ini setara dengan 2,72 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun 2021 sebesar Rp 16.970,8 triliun sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS).

Baca juga: Soal Investasi BUMN di GoTo, Nusron Wahid: Harus Dilihat Jangka Panjang

GOTO unggul di banyak penggunanya

William mengatakan, saham GOTO berpotensi melanjutkan pelemahan hari ini sebagai efek jangka panjang setelah IPO. Hal ini menurut dia umum terjadi, karena faktor fundamental perseroan saat ini.

“Faktor fundamental menjadi penentu apakah saham ini layak dihold atau tidak, jika masih merugi, investor akan lebih ragu untuk menyimpan saham ini,” kata William

Namun demikian, William menilai meskipun keunggulan dari GOTO adalah aplikasi yang banyak usernya, namun ketidakmampuan untuk mencetak laba, pada umumnya menurunkan keyakinan investor saham terhadap emiten.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Sebanyak 15 Proyek CCS/CCUS dalam Tahap Studi, Direncanakan Beroperasi Mulai 2030

Sebanyak 15 Proyek CCS/CCUS dalam Tahap Studi, Direncanakan Beroperasi Mulai 2030

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com