“Setelah enam bulan, saya dilepas untuk mengurus semua usaha saya sendiri. Dari situ, saya juga kerap diajak ke berbagai pameran sebagai narasumber. Bahkan, saya pernah pernah berkomunikasi secara langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sebuah pameran. Ini jelas sebuah kebanggaan,” tutur Siti.
Hingga Desember 2021, Bank BTPN telah menyalurkan kredit sebesar Rp 5.835 miliar atau 4,7 persen dari total portofolio kredit Bank BTPN (nonkonsolidasi) untuk pelaku usaha sektor tersebut.
Seluruh dana itu, kata Andrie, telah dialokasikan ke dalam tiga segmen, yaitu kredit mikro sebesar Rp 108 miliar atau 1,9 persen dari total penyaluran kredit UMKM, kredit usaha kecil Rp 252 miliar atau 4,3 persen, dan kredit usaha menengah sebesar Rp 5.475 miliar atau 93,8 persen.
Pembiayaan tersebut diharapkan dapat menjadi solusi dari tantangan yang dihadapi pelaku UMKM, khususnya selama pandemi. Sebab, menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan, dari total 64 juta UMKM, hampir semuanya mengalami penurunan omzet akibat pandemi.
Baca juga: Peran Perempuan dalam Keberlanjutan Bisnis Perusahaan
Kondisi tersebut, kata Oke dalam pemberitaan Kompas.com, Rabu (25/8/2021), dipicu oleh lima faktor. Dua diantaranya adalah penurunan daya beli masyarakat dan kesulitan pelaku UMKM mengakses permodalan.
Guna mengatasi kendala tersebut, Oke mengimbau para pelaku UMKM untuk berkolaborasi dengan berbagai stakeholder.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya