Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Dorong Industri Asuransi Mempercepat Transisi Ekonomi Digital

Kompas.com - 31/05/2022, 18:07 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong industri asuransi untuk mempercepat transisi ekonomi digital dan mendukung transisi ekonomi hijau dalam kaitannya keuangan berkelanjutan.

Advisor Departemen Pengawasan Khusus IKNB OJK Sumarjono mengatakan, dalam upaya mempercepat transisi ke ekonomi digital, OJK telah meminta perusahaan asuransi untuk melakukan inovasi pada produk dan pemasaran digital.

"Misalnya (pemasaran) dalam Produk Asuransi Yang berkaitan Dengan Investasi (PAYDI) atau unit link, bagaimana caranya kalau tanpa tatap muka, tetapi harus tetap mendapatkan lisensi dari OJK," kata dia dalam IFG International Conference 2022, Selasa (31/5/2022).

Baca juga: Badan Perwakilan Anggota Terpilih Sepakat Selamatkan AJB Bumiputera

Ia menambahkan, perusahaan asuransi juga perlu untuk bekerja sama dengan berbagai macam platform digital untuk menjual produknya. Sumarjono berharap, produk yang dijual baiknya harus ramah lingkungan dan berkaitan dengan pembangunan nasional.

Sumarjono menyampaikan, selain itu industri asuransi perlu memperbaiki customer service. Ia bilang, perusahaan asuransi juga perlu mengoptimalkan penggunaan aplikasi yang berbasis website atau mobile apps untuk mempermudah dan mempercepat pengajuan polis dan klaim.

"Ketiga, memperbaiki operasional perusahaan. (Industri asuransi) perlu melakukan investasi di dalam teknologi informasi yang andal untuk proses operasional perusahaan," imbuh dia.

Selain itu, Sumarjono mengungkapkan, industri asuransi perlu memperbaiki kapasitas sumber daya manusia (SDM) sekaligus mengimplementasikan kontrol internal perusahaan.

Terakhir, Sumarjono ingin industri asuransi meningkatkan investasi hijau, termasuk di dalamnya obligasi hijau.

"Kami harap ada sinergi dari semua pihak. Dengan begitu, akselerasi dari ekonomi digital dan ekonomi hijau di dalam asuransi juga akan berlanjut memprioritaskan tata kelola yang baik, manajemen risiko yang tepat, dan melindungi data pribadi nasabah untu mewujudkan sistem keuangan berkelanjutan," tutup dia.

Baca juga: Pemerintah Anggarkan Belanja Infrastruktur Rp 417,7 Triliun, Termasuk untuk IKN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com