Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank DBS Indonesia dan Modalku Kolaborasi Beri Pinjaman Rp 100 Miliar untuk UMKM

Kompas.com - 01/06/2022, 16:06 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan Modalku menyediakan pembiayaan sebesar Rp 100 miliar dalam bentuk channeling.

Bank DBS Indonesia berperan sebagai pemberi pinjaman institusi (institutional lender), di mana dana pinjaman disalurkan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang tergabung di Modalku.

Selain pinjaman, Bank DBS Indonesia juga menyediakan layanan perbankan korporasi digital DBS IDEAL untuk membantu mempermudah transaksi harian Modalku.

Baca juga: Menkop UKM Tegaskan UMKM Sebagai Dinamisator Pemulihan Ekonomi

Kerja sama ini merealisasikan aspirasi Bank DBS Indonesia dalam menjangkau UMKM, segmen yang selama ini belum tersentuh oleh Bank DBS Indonesia.

Director Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie mengatakan, melalui kerja sama yang yang dijalin dengan Modalku, secara tidak langsung Bank DBS Indonesia memberikan dukungan dan turut berkontribusi pada pertumbuhan UMKM di Indonesia.

"Ke depannya, kami ingin bekerja sama dengan lebih banyak pihak ketiga untuk membangun ecosystem digital seiring dengan komitmen kami untuk terus mempercepat inklusi keuangan di Indonesia. Selain itu, dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan UMKM, DBS IDEAL mempermudah dan mempercepat proses transaksi perbankan korporasi dengan memungkinkan nasabah untuk dapat melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja, melacak transaksi secara real-time, transparan dan informatif. Sehingga, pelaku UMKM dapat fokus pada hal yang penting, yakni mengembangkan bisnis itu sendiri," ujarnya dalam siaran persnya dikutip Kompas.com, Rabu (1/6/2022).

Baca juga: Transformasi Digital, Upaya Perbankan Perluas Akses Pasar untuk UMKM

Sementara itu Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan, pihaknya mau menggandeng DBS lantaran memiliki misi yang selaras yang bertujuan menciptakan dunia keuangan yang lebih inklusif dan inovatif dengan mendukung pengelolaan aliran kas untuk kebutuhan operasional usaha dan menghubungkan UMKM potensial dengan pendana.

"Kami melihat adanya kesamaan misi dengan Bank DBS Indonesia untuk memberikan akses permodalan sehingga dapat memberikan dukungan kepada para pelaku bisnis UMKM untuk terus berkembang. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” jelas Reynold.

Reynold mengaku optimis melalui kerja sama dengan Bank DBS Indonesia dapat menjadi momentum untuk terus berkembang menjadi industri yang lebih sehat, berkualitas, serta berkelanjutan.

Baca juga: Sektor UMKM Lanjutkan Pemulihan, Kredit BRI Tumbuh 9,75 Persen per April 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com