Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Orientasi Masa Depan Menjadikan Petani Lebih Maju

Kompas.com - 02/06/2022, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun, dengan adanya orientasi masa depan yang diterapkan, petani sudah memikirkan hal yang mungkin terjadi di masa mendatang yang menjadikan mereka sudah mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi.

Hal itu yang membuat petani menjadi berani untuk mengambil keputusan.

3. Mengurangi rasa putus asa saat mengalami kegagalan

Ketika petani mengalami kegagalan umumnya akan timbul perasaan putus asa. Tak heran mereka akan berlarut-larut pada perasaan putus asa.

Namun pada petani yang mempunyai pikiran tentang orientasi masa depan, kegagalan bukan menjadi hal yang serius karena kegagalan dijadikannya sebagai motivasi.

Dengan itu petani tidak membayangkan kegagalan sebagai patokan sukses atau tidaknya usaha mereka.

Faktor yang dapat memengaruhi orientasi masa depan para petani untuk lebih sejahtera dan bahagia adalah faktor dari diri petani sendiri yang dibagi menjadi dua aspek seperti di bawah ini:

a. Konsep Diri

Konsep diri dapat memberikan pengaruh petani untuk menetapkan tujuan. Salah satu contoh dari konsep diri yang dapat memengaruhi orientasi masa depan adalah keinginan yang muncul dari diri petani.

Oleh karena itu, petani akan memiliki berbagai rencana tentang orientasi masa depan.

b. Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif dapat membantu petani untuk menyusun rencana, membantu petani untuk menentukan tujuan, dan mencari cara yang efektif untuk mencapai tujuan.

Dengan begitu petani akan termotivasi untuk melakukan usaha serta meningkatkan keyakinan petani terhadap kemampuan dalam dirinya dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkannya.

Selain itu, Orientasi masa depan juga berhubungan dengan beberapa konteks yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari.

Berbagai hal yang menjadi faktor kontekstual yang berhubungan dengan orientasi masa depan terdiri dari: jenis kelamin, usia, teman sebaya atau kerabat, hubungan dengan orang tua atau keluarga, serta status ekonomi sosial.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com