Namun, dengan adanya orientasi masa depan yang diterapkan, petani sudah memikirkan hal yang mungkin terjadi di masa mendatang yang menjadikan mereka sudah mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi.
Hal itu yang membuat petani menjadi berani untuk mengambil keputusan.
3. Mengurangi rasa putus asa saat mengalami kegagalan
Ketika petani mengalami kegagalan umumnya akan timbul perasaan putus asa. Tak heran mereka akan berlarut-larut pada perasaan putus asa.
Namun pada petani yang mempunyai pikiran tentang orientasi masa depan, kegagalan bukan menjadi hal yang serius karena kegagalan dijadikannya sebagai motivasi.
Dengan itu petani tidak membayangkan kegagalan sebagai patokan sukses atau tidaknya usaha mereka.
Faktor yang dapat memengaruhi orientasi masa depan para petani untuk lebih sejahtera dan bahagia adalah faktor dari diri petani sendiri yang dibagi menjadi dua aspek seperti di bawah ini:
a. Konsep Diri
Konsep diri dapat memberikan pengaruh petani untuk menetapkan tujuan. Salah satu contoh dari konsep diri yang dapat memengaruhi orientasi masa depan adalah keinginan yang muncul dari diri petani.
Oleh karena itu, petani akan memiliki berbagai rencana tentang orientasi masa depan.
b. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif dapat membantu petani untuk menyusun rencana, membantu petani untuk menentukan tujuan, dan mencari cara yang efektif untuk mencapai tujuan.
Dengan begitu petani akan termotivasi untuk melakukan usaha serta meningkatkan keyakinan petani terhadap kemampuan dalam dirinya dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkannya.
Selain itu, Orientasi masa depan juga berhubungan dengan beberapa konteks yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari.
Berbagai hal yang menjadi faktor kontekstual yang berhubungan dengan orientasi masa depan terdiri dari: jenis kelamin, usia, teman sebaya atau kerabat, hubungan dengan orang tua atau keluarga, serta status ekonomi sosial.