Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kemudahan Penumpang KRL Jabodetabek Setelah Penerapan Rute dan Pola Transit Baru

Kompas.com - 02/06/2022, 13:39 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rute KRL Jabodetabek dan pola transit baru di Stasiun Manggarai kerap dikeluhkan penumpang karena dinilai merepotkan. Terutama bagi penumpang KRL Bogor menuju Tanah Abang dan sekitarnya.

Namun menurut Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat, Djoko Setijowarno, jika dicermati dengan seksama, rute baru ini justru memudahkan penumpang KRL Jabodetabek.

Djoko mengatakan, setidaknya ada dua hal yang memudahkan penumpang terkait dengan aturan baru tersebut.

Baca juga: Mengapa Pola Transit di Stasiun Manggarai dan Rute KRL Jabodetabek Perlu Diubah?

Apa saja kemudahan itu?

1. Penumpang dapat naik KRL manapun dari arah Bogor

Pada rute KRL sebelumnya, penumpang dari Depok dan Bogor perlu mencari tahu tujuan KRL yang akan dinaikinya. Sebab, KRL dari arah Bogor tersedia untuk tujuan Tanah Abang dan Jakarta Kota.

Sedangkan pada rute KRL yang baru, semua KRL yang berangkat dari Bogor dan Depok hanya satu tujuan yaitu Stasiun Jakarta Kota sehingga bagi penumpang yang ingin ke Tanah Abang dapat transit di Stasiun Manggarai.

"Kalau dulu dia dari Bogor, mau naik kereta pasti tanya ini arah ke Tanah Abang atau Jakarta Kota? Kalau sekarang kan otomatis, di stasiun KRL sudah hanya satu (tujuan) saja," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/6/2022).

Sama halnya dengan penumpang dari Cikarang dan Bekasi, jika dulu penumpang menuju ke arah Tanah Abang harus melakukan transit di Stasiun Manggarai. Namun kini mereka tidak perlu transit karena ada KRL Lin Lingkar Cikarang.

"Dari Bekasi, dia hanya tinggal menuju ke Tanah Abang saja atau dia mau putar langsung ke tujuan," kata dia.

Baca juga: Rute KRL Terbaru 2022, Download Peta dan Jadwal Lengkapnya di Sini

2. Transit lebih mudah

Dengan adanya pola transit baru di Stasiun Manggarai, penumpang KRL justru akan lebih mudah karena tidak perlu menyeberangi rel ataupun melintasi gerbong KRL yang sedang berhenti di stasiun.

Setiap transit di Manggarai, penumpang hanya perlu naik-turun satu gedung saja yang jaraknya tidak terlalu panjang.

"Kalau di negara lain kita harus jalan kaki jauh. Seperti di Singapura kita harus turun lagi hingga kedalaman 3 lantai ke bawah. Di Indonesia saya lihat sangat pendek transitnya, tapi orang kita kan malas maunya KRL itu di depan rumah," ucapnya.

Menurutnya, keluhan penumpang KRL Jabodetabek ini hanya karena sedang dalam proses adaptasi dengan rute KRL dan pola transit yang baru. Seiring berjalannya waktu, penumpang akan terbiasa dengan aturan yang baru ini

Proses adaptasi ini juga dialami oleh pusat pengendali perjalanan KRL dan masinis karena track KRL yang digunakan turut berubah.

"Memang butuh penyesuaian untuk pelayanan yang lebih baik ke depan. Penyesuaian itu sama-sama dilakukan penumpang dan juga pihak pusat pengendali," tuturnya.

Baca juga: Rute Baru KRL: Penumpang dari Bekasi dan Cikarang Paling Diuntungkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com