Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biang Kerok Inflasi Mei 2022, BPS: Harga Tiket Pesawat hingga Bawang Merah

Kompas.com - 02/06/2022, 14:00 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Mei 2022 indeks harga konsumen (IHK) meningkat menjadi 110,42. Dengan demikian, secara bulanan (month to month/mtm) terjadi inflasi sebesar 0,4 persen pada Mei.

Adapun dilihat secara tahunan (year on year/yoy), pada Mei kemarin terjadi inflasi sebesar 3,55 persen. Dengan realisasi tersebut, sejak awal tahun hingga Mei atau secara tahun berjalan (year to date/ytd) telah terjadi inflasi sebesar 2,56 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono menyebutkan, perkembangan harga berbagai komoditas pada Mei secara umum menunjukan adanya kenaikan. Di mana sejumlah komoditas penyumbang inflasi utama pada Mei kemarin ialah, tarif angkutan udara, telur ayam ras, ikan segar, dan bawang.

"Berdasarkan hasil pematauan BPS di 90 kota pada bulan Mei ini terjadi inflasi sebesar 0,40 persen," ujar dia, dalam konferensi pers, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: BPS: Inflasi Mei 2022 Capai 0,4 Persen

Lebih lanjut Ia menjelaskan, jika dilihat berdasarkan komponennya, komponen komoditas harga bergejolak memberikan andil paling besar terhadap inflasi Mei 2022, yakni sebesar 0,16 persen.

Dalam komponen ini, telur ayam ras, bawang merah, dan daging sapi menjadi komoditas yang mengalami kenaikan harga paling tinggi.

Kemudian, komoditas komponen inti memberikan andil sebesar 0,15 persen terhadap inflasi. Margo bilang, komoditas dominan pendorong inflasi pada komponen ini ialah, ikan segar, nasi dengan lauk, dan roti manis.

Baca juga: BPS: Pelarangan Ekspor CPO Berdampak Kepada Harga Minyak Goreng

Adapun komponen harga yang diatur pemerintah menjadi komponen penyumbang inflasi terbesar ketiga, dengan andil sebesar 0,09 persen.

Data BPS menunjukan, pada komponen ini harga tiket pesawat menjadi penyumbang utama inflasi.

"Terjadi tren peningkatan dari andil komponen harga yang diatur pemerintah, penyebab utamanya antara lain karena pemerintah mengizinkan maskapai penerbangan melakukan penyesuaian biaya produksi," ucap Margo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com