Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabai hingga Telur Ayam Mahal, Ini Sebabnya Kata Ekonom

Kompas.com - 02/06/2022, 14:15 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Usia Lebaran harga sejumlah komoditas pangan seperti cabai, telur hingga bawang merah bukannya turun, malah terpantau terus mengalami kenaikan harga.

Mengutip dari situs resmi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), komoditas cabai merah keriting pada hari ini, Kamis (2/6/2022), naik Rp 1.100 per kilogram dibandingkan harga kemarin menjadi Rp 54.300.

Lalu telur ayam ras segar juga naik menjadi Rp 28.000 per kilogram dan bawang merah ukuran sedang naik Rp 150 menjadi Rp 43.050 per kilogram.

Baca juga: Harga Telur Ayam Mengalami Kenaikan, Apa Penyebabnya?

Direktur of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebutkan, kenaikan harga pangan ini bisa berlanjut hingga akhir tahun.

Menurut dia, kenaikan ini terjadi bukan hanya karena faktor permintaan yang naik setelah pandemi reda, tapi ada gangguan pasokan yang cukup serius.

"Kenaikan harga pangan ini akan berlanjut hingga akhir tahun. Faktornya bukan hanya karena faktor permintaan yang naik setelah pandemi reda, tapi ada gangguan pasokan yang cukup serius," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/6/2022).

Bhima menilai, faktor yang juga menjadi penyebabnya adalah adanya konflik di Ukraina yang secara tidak langsung berdampak ke harga pangan dan pupuk dunia.

Hal ini pun membuat produsen penting seperti India sampai melakukan pembatasan ekspor gula dan gandum ke beberapa negara lainnya termasuk Indonesia.

Selain itu sebut Bhima, saat ini pakan ternak mengalami kenaikan karena harga jagung dan gandum meningkat tajam sejak awal tahun.

Hal ini pun kata dia, mempengaruhi harga jual daging dan telur yang juga mahal.

"Berdasarkan data di pasar spot internasional, harga jagung mengalami kenaikan sebesar 10,8 persen setahun terakhir, dan gandum 57,9 persen di periode yang sama. Bukan hanya Indonesia, di hampir seluruh dunia input pakan ternak alami lonjakan harga," beber Bhima.

Kemudian, lanjut Bhima, di sektor pertanian harga pupuk non subsidi naik tajam. Urea bisa lebih dari 200 persen kenaikan harganya.

"Hal ini jugalah yang menyebabkan biaya produksi naik, sehingga harga cabe ikut mahal. Selain tentunya ada faktor cuaca, dan musim tanam yang berbeda di beberapa daerah penghasil utama," jelas Bhima.

Baca juga: Ini Biang Kerok Naiknya Harga Komoditas Pangan Indonesia

Untuk itu Bhima menyarankan pemerintah agar meningkatkan cadangan pangan nasional khususnya beras, kedelai dan jagung.

"Peran Bulog harus lebih optimal untuk mencegah kelangkaan pangan di daerah," kata Bhima.

Bhima juga menyarankan agar Program Keluarga Harapan (PKH) sebaiknya diperluas ke 15-20 juta keluarga penerima.

"Sementara bagi masyarakat harus lebih banyak berhemat dan prioritaskan sisa tabungan untuk dana darurat. Hindari ketergantungan pada utang konsumtif secara berlebihan, dan jaga gaya hidup tetap sederhana," ucapnya.

Akibat kenaikan harga-harga komoditas tersebut, Bhima memprediksi inflasi pangan akan mencapai 4 persen sampai 5 persen.

Baca juga: Harga Pangan Hari Ini, Cabai dan Telur Ayam Terpantau Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com