Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Riset: 63 Persen Transaksi E-commerce Dilakukan Laki-laki, bukan "Emak-emak"

Kompas.com - 02/06/2022, 16:15 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini pengguna e-commerce identik dengan perempuan karena "emak-emak" biasanya gemar belanja kebutuhan harian secara online. Namun hasil riset ini justru menunjukkan sebaliknya.

Berdasarkan hasil riset Kredivo dan Katadata berjudul "Perilaku Konsumen E-commerce Indonesia 2022", sebanyak 63 persen transaksi di e-commerce dilakukan oleh konsumen laki-laki dan 37 persen perempuan.

Riset ini menunjukkan konsumen laki-laki mengeluarkan uang lebih banyak dari perempuan. Pasalnya, pada 2021 rata-rata nilai transaksi laki-laki sebesar Rp 320.982 atau lebih besar dari perempuan yang hanya Rp 289.163.

Baca juga: Soal WFA, Perusahaan E-commerce Ini Justru Sudah Menerapkannya Sejak Awal 2022

Head of Katadata Insight Center Adek M. Roza mengatakan, dibandingkan dengan tahun 2020 dan 2021, proporsi transaksi konsumen e-commerce laki-laki dan perempuan mengalami peningkatan. Namun, tetap jumlah dan nilai transaksinya lebih besar konsumen laki-laki.

"Proporsi transaksi konsumen laki-laki seperti data memang dari sisi jumlah dan nilai, laki-laki memang masih lebih tinggi dan keduanya juga menunjukkan peningkatan yang signifikan," ujar M. Riza saat konferensi pers virtual, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Nilai Transaksi E-commerce RI Tembus Rp 30,8 Triliun Per Februari 2022

Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira menambahkan, besarnya porsi transaksi laki-laki dibanding perempuan dikarenakan selama periode tersebut laki-laki membutuhkan barang-barang untuk menunjang pekerjaannya.

Sebab, pada 2021 pandemi Covid-19 masih berlangsung sehingga pekerja yang mayoritas adalah laki-laki membutuhkan belanja alat elektronik, paket internet, dan sebagainya agar dapat bekerja dari rumah.

"Yang saya lihat adalah karena yang laki-laki ini masih membutuhkan gadget untuk work from home (WFH) sebagian dan mereka adalah para pencari kerja," jelasnya.

Baca juga: Tantangan E-Commerce 2022: Mempertahankan Loyalitas Konsumen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com