Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat

Kompas.com - 03/06/2022, 09:46 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (3/6/2022). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.07 WIB, IHSG berada pada level 7.186,88 atau naik 38,15 poin (0,53 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada posisi 7.148,72.

Sebanyak 269 saham melaju di zona hijau dan 115 saham di zona merah. Sedangkan 203 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,02 triliun dengan volume 1,9 miliar saham.

Baca juga: Aksi Profit Taking Bayangi Pergerakan IHSG Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Bursa Asia hijau dengan kenaikan Strait Times 0,19 persen, dan Hang Seng Hong Kong 1,1 persen. Wall Street pada penutupan pagi ini juga menguat dengan kenaikan S&P 500 sebesar 1,84 persen, Nasdaq Composite 2,6 persen, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,3 persen.

Sebelumnya, Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, setelah selesai menutup gap pada 7.209, IHSG mulai mengalami tekanan jual. Secara teknikal terbentuk pola shooting star, dari pola ini sudah mengindikasikan potensi terjadi koreksi. Menurut hal ini wajar terjadi karena kondisi IHSG menutup gap sama seperti pengujian resistance.

“Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat pada area 7.013 – 7.156. Setelah berhasil mempertahankan support 6.974, IHSG telah kembali bullish,” kata William.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.04 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.442 per dollar AS, atau naik 38 poin (0,26 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.480 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah ditopang oleh sentimen positif pasar pagi ini. Indeks saham Asia bergerak menguat, dan pasar memanfaatkan momentum buy on dip untuk mendapatkan peluang kenaikan di tengah aktivitas ekonomi yang sudah melonggar.

“Dari dalam negri, data inflasi Mei yang di bawah ekspektasi pasar untuk month to month yang artinya inflasi tidak seburuk yang dikira, bisa menopang penguatan rupiah. Tapi di sisi lain, isu yang melemahkan rupiah masih belum hilang, yakni inflasi dan kenaikan agresif suku bunga acuan AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.450 per dollar AS sampai dengan Rp 14.500 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Turun Tipis, Saham ADMR dan BBRI Banyak Dilepas Asing

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com