JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah bersama PT Pertamina (Persero) tengah menggodok petunjuk teknis agar penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yakni Solar dan Pertalite bisa tepat sasaran. Rencananya pembelian BBM tersebut akan menggunakan aplikasi MyPertamina.
Namun Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai, ada beberapa hal yang perlu diperhatian pemerintah dalam membuat kebijakan ini, sebab dirasa tidak tepat.
"Kalau subsidi melalui pembatasan pembelian Pertalite dengan penetapan kriteria konsumen dengan menggunakan MyPertamina sangat tidak tepat," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (3/6/2022).
Baca juga: Ada Gelaran Formula E, Kemenhub Siapkan Skema Arus Barang ke Pelabuhan Tanjung Priok
Ia menjelaskan, alasan kebijakan itu tidak tepat karena sulit untuk merumuskan kriteria siapa yang berhak membeli Pertalite atau Solar bersubsidi. Ia mengatakan akan lebih sulit lagi menerapkan kriteria tersebut di SPBU, sekalipun dengan menggunakan aplikasi MyPertamina.
Selain itu, ia menilai mekanisme tersebut akan menimbulkan dua harga berbeda antara harga BBM subsidi dan non subsidi. Menurut Fahmy, adanya dua harga berbeda itu berpotensi mendorong moral hazard, baik dilakukan oleh pihak SPBU maupun konsumen.
"Berdasarkan alasan tersebut, sebaiknya rencana pembatasan Pertalite dan Solar melalui penetapan kriteria dengan MyPertamina harus dibatalkan," kata dia
Meski demikian, Fahmy memberikan catatan, pembelian Pertalite dan Solar bersubsidi menggunakan MyPertamina hanya memungkinkan jika kriteria konsumennya dibuat sederhana.
Misalnya, pembelian hanya bisa dilakukan oleh pengguna sepeda motor dan kendaraan angkutan umum orang atau barang. Sementara, konsumen di luar itu atau kendaraan pribadi tidak bisa membeli Pertalite dan Solar bersubsidi.
"Jadi konsumen di luar keduanya tidak diperbolehkan menggunakan Pertalite dan solar subsidi dan harus migrasi ke Pertamax dan Bio Solar," kata dia.
Baca juga: Bandara AP I Diprediksi Layani 46.881 Jemaah Haji pada 2022
Sebelumnya, Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan, dalam penyaluran Pertalite dan Solar bersubsidi nantinya akan memanfaatkan layanan digital MyPertamina. Tujuannya agar pembelian terdata dan bisa dibatasi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.