NEW YORK, KOMPAS.com - CEO Tesla Elon Musk dikabarkan akan melakukan pemangkasan terhadap 10 persen dari total karyawan produsen mobil listrik terbesar itu.
Rencana yang terungkap dalam e-mail para petinggi Tesla itu dibuat Elon sebagai respons dari firasat buruk yang Ia miliki terhadap prospek perekonomian ke depan.
Berdasarkan dokumen pengajuan laporan keuangan 2021, Tesla beserta anak perusahaannya total memiliki 100.000 karyawan hingga penghujung tahun lalu.
Baca juga: Dengan Dana Rp 1,27 Miliar, Tesla Buka Kantor di Thailand
Sebelumnya, pria kelahiran Afrika Selatan itu, juga telah menyurati jajaran eksekutifnya untuk menghentikan sementara rekrutmen karyawan baru.
Klarifikasi Elon
Setelah kabar pengurangan jumlah karyawan Tesla beredar, Elon memberikan klarifikasi melalui sebuah cuitan di akun Twitternya.
Dalam cuitannya, Elon mengatakan, jumlah karyawan justru akan meningkat, namun gaji yang diterima mengalami penyesuaian.
"Total jumlah karyawan akan meningkat, tetapi gaji harus cukup flat," tulis Elon, melalui akun Twitter-nya, dikutip Senin (6/6/2022).
Cuitan itu dibuat Elon sebagai balasan terhadap cuitan akun Twitter @WholeMarsBlog yang menyatakan, jumlah karyawan Tesla akan meningkat dalam kurun waktu 12 bulan ke depan.
Baca juga: Gara-gara Cuitan Soal Politik, Elon Musk Kehilangan Kekayaan Rp 180 Triliun dalam Sehari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.