Ant Group adalah salah satu dari dua grup yang mendapatkan lisensi perbankan digital grosir pada Desember 2020. Hal ini memungkinkan perusahaan ini melayani perusahaan kecil dan menengah serta segmen non-ritel lainnya.
Ini membutuhkan komitmen modal sebesar 100 juta dollar Singapura atau sekitar 73 juta dollar AS. Itu dibandingkan dengan lisensi bank digital penuh, yang dapat melayani semua jenis pelanggan dan pada akhirnya membutuhkan modal 1,5 miliar dollar Singapura serta kontrol lokal.
Tak hanya itu, Ant juga akan bermitra dengan Proxtera, entitas lokal yang merupakan bagian dari inisiatif publik yang dipimpin oleh Monetary Authority of Singapore dan Singapore's Infocomm Media Development Authority.
Kemitraan ini bertujuan menciptakan kerangka kerja terbuka untuk kolaborasi dengan lembaga keuangan.
Upaya Singapura untuk membuka industri perbankan bagi perusahaan teknologi ini mengikuti langkah serupa di Hong Kong. Di sana, Ant dan pesaing China termasuk Tencent Holdings Ltd. memperoleh lisensi pada tahun 2020.
Chief Fintech Officer MAS Sopnendu Mohanty mengatakan, inovasi berkelanjutan dan kemampuan baru yang dibawa oleh bank digital tidak diragukan lagi akan menambah lebih banyak mesin pertumbuhan ke sektor keuangan Singapura.
Sekadar informasi, aplikasi pembayaran Ant Alipay memiliki sekitar satu miliar pengguna aktif tahunan pada Agustus 2020. Perusahaan telah berinvestasi di 10 operator dompet digital di luar China, termasuk Paytm di India dan Dana di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.