JAKARTA, KOMPAS.com - "Recover Together, Recover Stronger" atau "Pulih Bersama, Bangkit Lebih Kuat" menjadi tema yang diusung dalam rangkaian acara Presidensi G20 Indonesia.
Semangat tersebut telah diusung Indonesia sejak akhir tahun lalu, dengan tujuan menciptakan pemulihan ekonomi global yang merata dari dampak pandemi Covid-19.
Untuk merealisasikan tema tersebut, Indonesia mengangkat tiga isu prioritas utama yang memerlukan tindakan kolektif secara global, yakni mengenai arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, serta transformasi digital dan ekonomi.
Akan tetapi, relevansi dari isu-isu tersebut mulai dipertanyakan banyak pihak, melihat perkembangan kondisi perekonomian global saat ini, yang utamanya dipengaruhi oleh perang antara Rusia dan Ukraina.
Baca juga: Pemerintah: G20 Bukan Forum untuk Selesaikan Perang
Sebagaimana diketahui, perang yang mulai terjadi sejak Februari lalu itu telah menimbulkan berbagai permasalahan, di mana yang paling utama ialah terganggunya rantai pasok sejumlah komoditas global.
Komoditas energi menjadi salah satu jenis komoditas utama yang terganggu rantai pasoknya, imbas dari sanksi-sanksi yang dijatuhkan negara "Barat" kepada Rusia.
Merespons hal tersebut, sejumlah negara Eropa memutuskan untuk meningkatkan anggaran subsidi energi fosilnya, guna meredam lonjakan harga bahan bakar.
Peningkatan anggaran subsidi energi fosil itu kemudian dinilai bertentangan dengan semangat Presidensi G20 Indonesia yang ingin mendorong transisi energi berkelanjutan.
Masih relevankah agenda Presidensi G20 Indonesia?
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi mengakui, perang yang tidak berekesudahan antara Rusia dan Ukraina telah menimbulkan disrupsi terhadap isu-isu utama yang dicanangkan Indonesia sebagai Presidensi G20.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.