Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket ke Puncak Borobudur Bakal Rp 750.000, Pengelola: Sudah 2 Tahun Turis Dilarang Naik...

Kompas.com - 07/06/2022, 08:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perizinan naik ke area stupa Candi Borobudur hingga kini belum dibuka kembali. Pengelola Candi Buddha itu menyebut, para turis yang berkunjung ke candi tidak bisa naik ke areal stupa sejak pandemi, atau tepatnya 2 tahun lalu.

Selain menjaga kebersihan, penutupan areal stupa dilakukan demi kelestarian. Untuk itu, pengelola berencana menetapkan tiket naik Rp 750.000 untuk wisatawan lokal dengan kuota 1.200 orang per hari.

Sementara untuk turis, tiket ke atas stupa 100 dollar AS atau 1,45 juta (kurs Rp 14.500) dan pelajar Rp 5.000/orang.

"Jadi sudah 2 tahun enggak bisa naik (ke bagian stupa), hanya sampai pelataran. Karena memang dikhawatirkan banyak orang naik, candinya menurun. Jadi sejak konservasi candinya tidak layak untuk naik beribu-ribu orang," kata Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Dony Oskaria saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Daftar Harga Tiket Masuk Borobudur Rombongan dan Perorangan

Dony menuturkan, pemerintah memang tengah mengkaji pembukaan kembali area atas candi. Kendati demikian agar tetap lestari, ada opsi untuk menetapkan harga tiketnya Rp 750.000 dan pembatasan kapasitas pengunjung.

Dony menuturkan, harga tiket Rp 750.000 untuk mengakses bagian atas itu sudah dilengkapi pemandu wisata (tour guide) yang akan menjelaskan sepanjang perjalanan. Pemerintah pun menyediakan shuttle bus listrik untuk menjadikan kawasan tersebut kawasan hijau.

Namun, semua masih berupa rencana. Saat ini, pengelola diminta mengkaji opsi-opsi tersebut bersama Dirjen Kebudayaan Kemendikbud.

"Bagaimana menjaga dan mempertahankan keberadaan Candi Borobudur sebagai warisan dan budaya. Nah, usulannya memang dengan pengkajian diusulkan jika boleh naik, karena sekarang kan belum boleh, nih, itu dibatasi 1.200 per hari," jelas Dony.

Lebih lanjut Dony menjelaskan, tiket masuk ke candi di wilayah Magelang, Jawa Tengah itu tidak berubah. Harganya Rp 50.000 untuk wisatawan lokal dewasa dan Rp 25.000 untuk wisatawan lokal anak-anak.

"Untuk masuknya itu tetap sama, jadi jangan orang kira masuknya jadi segitu (Rp 750.000). Masuknya ya enggak (naik)," ungkap Dony.

Baca juga: Agar Tak Salah Paham soal HTM Candi Borobudur, Tiket Masuk Masih Rp 50.000, Tiket Naik ke Stupa Rp 750.000

Diputuskan minggu depan

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, rencana itu masih dikaji ulang. Pemerintah melalui Presiden Jokowi akan menetapkan harganya pekan depan.

Luhut mengaku aware dengan kekhawatiran dan masukan yang muncul dari masyarakat mengenai tarif untuk turis lokal yang dianggap terlalu tinggi.

“Saya mendengar banyak sekali masukan masyarakat hari ini terkait dengan wacana kenaikan tarif untuk turis lokal. Karena itu nanti saya akan minta pihak-pihak terkait untuk segera mengkaji lagi supaya tarif itu bisa diturunkan," tutur Luhut.

Baca juga: Harga Tiket Candi Borobudur Naik Rp 750.000, DPR: Tidak Masuk Akal Kalau Alasannya Konservasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com