Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Bangkit, Rupiah Masih Lesu

Kompas.com - 07/06/2022, 09:31 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (7/6/2022). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang merah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.05 WIB, IHSG berada pada level 7.109,15 atau naik 12,56 poin (0,18 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya pada posisi 7.096,58.

Sebanyak 211 saham melaju di zona hijau dan 162 saham di zona merah. Sedangkan 189 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,06 triliun dengan volume 1,6 miliar saham.

Baca juga: Rupiah dan IHSG Berakhir Melemah Sore Ini

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick, indeks membentuk long black body menguji support kuat MA50.

“Pola tersebut mengindikasikan tren pelemahan masih akan berlangsung namun cukup terbatas. Pergerakan masih akan ditopang rilis kinerja emiten serta pembagian dividen,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Sementara bursa Asia pagi ini mayoritas bergerak di zona merah dengan penurunan Strait Times 0,14 persen, Hang Seng Hong Kong 0,41 persen, dan Shanghai Komposit turun 0,08 persen. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong menguat 0,4 persen.

Adapun Wall Street pada penutupan pagi ini hijau dengan kenaikan S&P 500 sebesar 0,31 persen, Nasdaq Composite 0,4 persen, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,05 persen.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.05 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.462 per dollar AS, atau turun 17 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.445 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi akibat kembali mencuatnya rencana The Fed yang akan menaikan suku bunga acuannya lagi di pertengahan Juni ini sebesar 50 basis poin untuk memerangi inflasi di AS.

“Nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS hari ini karena menguatnya kembali sentimen the Fed. Bank Sentral AS kelihatannya akan menaikan suku bunga acuannya lagi di pertengahan Juni ini sebesar 50 basis poin untuk memerangi inflasi di AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Di sisi lain, pasar juga khawatiran terhadap inflasi yang kembali naik setelah harga minyak mentah kembali naik ke kisaran 120 dollar AS per barrel karena sanksi larangan ekspor minyak mentah Rusia ke Eropa.

“Tingginya inflasi bisa melambatkan pertumbuhan ekonomi global termasuk Indonesia,” ungkap Ariston.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.500 per dollar AS sampai dengan Rp 14.440 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Hari Ini Masih Merah? Simak Rekomendasi Sahamnya

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com