NEW YORK, KOMPAS.com - Proses akuisisi Twitter oleh Elon Musk memasuki babak baru. Kali ini, ia mengancam akan menarik penawarannya untuk membeli platform media sosial tersebut.
Hal itu disampaikan Elon Musk, karena Twitter disebut telah gagal memberikan data yang Ia minta, terkait keberadaan dan jumlah akun palsu.
Dalam surat yang dikirimkan kepada manajemen Twitter, ia mengatakan, raksasa sosial media itu secara aktif menolak dan menggagalkan hak informasinya, yang merupakan bagian dari perjanjian akuisisi.
"Ini jelas merupakan pelanggaran material terhadap kewajiban Twitter berdasarkan perjanjian merger, dan Musk memiliki semua hak yang dihasilkan dari hal tersebut, termasuk haknya untuk tidak menyelesaikan transaksi dan haknya untuk mengakhiri perjanjian merger," tulis pengacara yang mewakili Musk, dikutip dari CNN, Selasa (7/6/2022).
Baca juga: Elon Musk: Jumlah Karyawan Tesla Bakal Bertambah, tetapi Gajinya Disesuaikan
Asal tahu saja, CEO Tesla itu telah meminta kepada Twitter untuk menyediakan informasi terkait keberadaan jumlah akun palsu di platform itu sejak Mei kemarin.
Permintaan itu disampaikan guna memastikan klaim manajemen yang menyatakan, jumlah akun palsu di Twitter tidak mencapai 5 persen.
Berdasarkan hasil perhitungannya, Elon Musk menduga, jumlah akun palsu di Twitter jauh lebih banyak dari perhitungan manajemen, bahkan berpotensi mencapai 90 persen dari total pengguna.
Oleh karenanya, dengan perhitungan tersebut Musk enggan melanjutkan pembahasan akuisisi hingga Twitter menyediakan data dan informasi lebih jelas.
Baca juga: Saham Twitter Anjlok Lagi, Usai Elon Musk Sebut Ada Manipulasi Alogaritma
Sementara itu CEO Twitter Parag Agrawal bilang, perusahaan akan tetap menggunakan metrik spam lama. Perusahaan juga disebut bersedia memberikan informasi secara penuh kepada Elon Musk.
"Twitter telah dan akan terus bekerja sama berbagi informasi dengan Musk untuk menyelesaikan transaksi sesuai dengan ketentuan perjanjian merger," kata Agrawal.
Sebagai informasi, Elon Musk dan Twitter sebelumnya telah menyepakati proses akuisisi senilai 44 miliar dollar AS. Namun, proses akuisisi terhenti setelah Musk menilai Twitter menyediakan data palsu terkait jumlah akun aktif di platform itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.