Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Ancam Batalkan Akuisisi Twitter, Ini Alasannya

Kompas.com - 07/06/2022, 11:17 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Proses akuisisi Twitter oleh Elon Musk memasuki babak baru. Kali ini, ia mengancam akan menarik penawarannya untuk membeli platform media sosial tersebut.

Hal itu disampaikan Elon Musk, karena Twitter disebut telah gagal memberikan data yang Ia minta, terkait keberadaan dan jumlah akun palsu.

Dalam surat yang dikirimkan kepada manajemen Twitter, ia mengatakan, raksasa sosial media itu secara aktif menolak dan menggagalkan hak informasinya, yang merupakan bagian dari perjanjian akuisisi.

"Ini jelas merupakan pelanggaran material terhadap kewajiban Twitter berdasarkan perjanjian merger, dan Musk memiliki semua hak yang dihasilkan dari hal tersebut, termasuk haknya untuk tidak menyelesaikan transaksi dan haknya untuk mengakhiri perjanjian merger," tulis pengacara yang mewakili Musk, dikutip dari CNN, Selasa (7/6/2022).

Baca juga: Elon Musk: Jumlah Karyawan Tesla Bakal Bertambah, tetapi Gajinya Disesuaikan

Asal tahu saja, CEO Tesla itu telah meminta kepada Twitter untuk menyediakan informasi terkait keberadaan jumlah akun palsu di platform itu sejak Mei kemarin.

Permintaan itu disampaikan guna memastikan klaim manajemen yang menyatakan, jumlah akun palsu di Twitter tidak mencapai 5 persen.

Berdasarkan hasil perhitungannya, Elon Musk menduga, jumlah akun palsu di Twitter jauh lebih banyak dari perhitungan manajemen, bahkan berpotensi mencapai 90 persen dari total pengguna.

Oleh karenanya, dengan perhitungan tersebut Musk enggan melanjutkan pembahasan akuisisi hingga Twitter menyediakan data dan informasi lebih jelas.

Baca juga: Saham Twitter Anjlok Lagi, Usai Elon Musk Sebut Ada Manipulasi Alogaritma

Sementara itu CEO Twitter Parag Agrawal bilang, perusahaan akan tetap menggunakan metrik spam lama. Perusahaan juga disebut bersedia memberikan informasi secara penuh kepada Elon Musk.

"Twitter telah dan akan terus bekerja sama berbagi informasi dengan Musk untuk menyelesaikan transaksi sesuai dengan ketentuan perjanjian merger," kata Agrawal.

Sebagai informasi, Elon Musk dan Twitter sebelumnya telah menyepakati proses akuisisi senilai 44 miliar dollar AS. Namun, proses akuisisi terhenti setelah Musk menilai Twitter menyediakan data palsu terkait jumlah akun aktif di platform itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com