Untuk menjalankan strategi investasi pasif, sebetulnya cukup sederhana. Pertama-tama investor bisa menentukan jumlah dana yang ingin diinvestasikan pada reksa dana.
Kemudian, jika nilainya dibawah Rp 1 M, maka investasi tersebut dapat dibagi dalam 3 kelas aset dengan perincian sebagai berikut
Dengan 3 kelas aset tersebut, maka ketika kondisi ekonomi sedang baik atau harga saham sedang rally, maka bagian yang profil agresif tersebut akan memberikan hasil keuntungan yang baik.
Ketika kondisi ekonomi sedang kurang baik, bahkan ada krisis dan resesi seperti waktu Covid lalu, biasanya bank sentral menurunkan suku bunga dengan agresif sehingga bagian profil konservatif akan memberikan kinerja yang baik.
Ada kalanya juga ketika saham dan obligasi sama-sama lesu. Sehingga hasil investasi baik yang agresif dan konservatif juga kurang baik.
Tidak apa-apa, dalam situasi ini, kelas aset penghasilan seperti reksa dana pendapatan tetap yang ada bagi hasil bulanan atau terproteksi yang ada bagi hasil tiga bulanan akan membuat anda memiliki penghasilan tambahan yang dapat dikonsumsi ataupaun digunakan untuk masuk ke reksa dana pendapatan tetap dan saham yang harganya sedang turun.
Bagaimana dengan komposisinya? Tidak ada aturan baku. Investor dapat mengatur sendiri bobotnya. Hanya saja saran saya, walaupun kecil, bobot di salah kelas aset tersebut adalah minimal 10 persen. Misalkan 10 persen, 40 persen, dan 50 persen. Atau 20 persen, 30 persen, dan 50 persen.
Strategi investasi yang pasif seperti ini tidak akan membuat return-nya maksimal ketika saham sedang rally tinggi. Juga tidak menjamin tidak akan mengalami penurunan dibandingkan pokok investasinya.
Baca juga: Bingung Mau Mulai Berinvestasi Dari Mana? Coba Reksa Dana dan Nikmati 4 Keuntungan Berikut
Namun alokasi seperti ini akan membuat investor “selalu” merasa nyaman karena dalam setiap situasi, paling tidak ada 1 jenis kelas aset yang dapat membuatnya merasa diuntungkan. Perasaan “nyaman” dan “senang” ini sangat penting dalam investasi jangka panjang.
Tentunya cara ini juga mesti dibarengi dengan memilih reksa dana yang track recordnya baik dan manajer investasinya telah memiliki kinerja historis yang cukup panjang serta kesabaran dari investor untuk tidak terlalu cek saldo tiap hari atau sering membaca berita saham yang berubah dengan cepat dari waktu ke waktu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.