Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Strategi Investor Reksa Dana Pasif

Kompas.com - 07/06/2022, 13:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Untuk menjalankan strategi investasi pasif, sebetulnya cukup sederhana. Pertama-tama investor bisa menentukan jumlah dana yang ingin diinvestasikan pada reksa dana.

Kemudian, jika nilainya dibawah Rp 1 M, maka investasi tersebut dapat dibagi dalam 3 kelas aset dengan perincian sebagai berikut

  • Kelas aset profil agresif: Reksa dana saham dan reksa dana campuran yang komposisi dominan di saham
  • Kelas aset profil konservatif: Reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana campuran yang komposisinya dominan di obligasi.
  • Kelas aset penghasilan: reksa dana yang memberikan bagi hasil secara berkala seperti reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana terproteksi

Dengan 3 kelas aset tersebut, maka ketika kondisi ekonomi sedang baik atau harga saham sedang rally, maka bagian yang profil agresif tersebut akan memberikan hasil keuntungan yang baik.

Ketika kondisi ekonomi sedang kurang baik, bahkan ada krisis dan resesi seperti waktu Covid lalu, biasanya bank sentral menurunkan suku bunga dengan agresif sehingga bagian profil konservatif akan memberikan kinerja yang baik.

Ada kalanya juga ketika saham dan obligasi sama-sama lesu. Sehingga hasil investasi baik yang agresif dan konservatif juga kurang baik.

Tidak apa-apa, dalam situasi ini, kelas aset penghasilan seperti reksa dana pendapatan tetap yang ada bagi hasil bulanan atau terproteksi yang ada bagi hasil tiga bulanan akan membuat anda memiliki penghasilan tambahan yang dapat dikonsumsi ataupaun digunakan untuk masuk ke reksa dana pendapatan tetap dan saham yang harganya sedang turun.

Bagaimana dengan komposisinya? Tidak ada aturan baku. Investor dapat mengatur sendiri bobotnya. Hanya saja saran saya, walaupun kecil, bobot di salah kelas aset tersebut adalah minimal 10 persen. Misalkan 10 persen, 40 persen, dan 50 persen. Atau 20 persen, 30 persen, dan 50 persen.

Strategi investasi yang pasif seperti ini tidak akan membuat return-nya maksimal ketika saham sedang rally tinggi. Juga tidak menjamin tidak akan mengalami penurunan dibandingkan pokok investasinya.

Baca juga: Bingung Mau Mulai Berinvestasi Dari Mana? Coba Reksa Dana dan Nikmati 4 Keuntungan Berikut

Namun alokasi seperti ini akan membuat investor “selalu” merasa nyaman karena dalam setiap situasi, paling tidak ada 1 jenis kelas aset yang dapat membuatnya merasa diuntungkan. Perasaan “nyaman” dan “senang” ini sangat penting dalam investasi jangka panjang.

Tentunya cara ini juga mesti dibarengi dengan memilih reksa dana yang track recordnya baik dan manajer investasinya telah memiliki kinerja historis yang cukup panjang serta kesabaran dari investor untuk tidak terlalu cek saldo tiap hari atau sering membaca berita saham yang berubah dengan cepat dari waktu ke waktu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

OJK: TaniFund 'Angkat Tangan', Tak Mampu Atasi Gagal Bayar

OJK: TaniFund "Angkat Tangan", Tak Mampu Atasi Gagal Bayar

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Sri Mulyani Ditagih Utang Rp 179 Miliar oleh Jusuf Hamka | Kenapa Masyarakat Mudah Kena Tipu di Sektor Jasa Keuangan?

[POPULER MONEY] Respons Sri Mulyani Ditagih Utang Rp 179 Miliar oleh Jusuf Hamka | Kenapa Masyarakat Mudah Kena Tipu di Sektor Jasa Keuangan?

Whats New
Belum Berizin, Lahan Reklamasi di Batam Disegel Sementara

Belum Berizin, Lahan Reklamasi di Batam Disegel Sementara

Whats New
Segudang Pekerjaan Rumah CEO Baru Twitter Linda Yaccarino

Segudang Pekerjaan Rumah CEO Baru Twitter Linda Yaccarino

Whats New
Percepat Layanan Pelanggan, NINE Targetkan Buka 19 'Service Point' Tahun Ini

Percepat Layanan Pelanggan, NINE Targetkan Buka 19 "Service Point" Tahun Ini

Rilis
Catatkan Rugi Sepanjang 2022, Emiten Properti JSPT Absen Bagi Dividen

Catatkan Rugi Sepanjang 2022, Emiten Properti JSPT Absen Bagi Dividen

Whats New
Sepanjang 2022, Pertamina Patra Niaga Catatkan Laba Bersih Rp 2,89 Triliun

Sepanjang 2022, Pertamina Patra Niaga Catatkan Laba Bersih Rp 2,89 Triliun

Whats New
Luhut Ungkap Sakit Hati kepada Haris Azhar dan Fatia

Luhut Ungkap Sakit Hati kepada Haris Azhar dan Fatia

Whats New
Tekan Kredit Macet, BRI Gencar Jual Aset-aset Bermasalah

Tekan Kredit Macet, BRI Gencar Jual Aset-aset Bermasalah

Whats New
Hampir Full Digital, Transaksi Konvensional di BRI Tinggal 1,1 Persen

Hampir Full Digital, Transaksi Konvensional di BRI Tinggal 1,1 Persen

Whats New
Menaker Ida Dampingi Presiden Jokowi Kunker ke Malaysia, Bahas Pelindungan PMI

Menaker Ida Dampingi Presiden Jokowi Kunker ke Malaysia, Bahas Pelindungan PMI

Whats New
Hadirkan Beragam Pilihan Hiburan, Begini Cara Langganan OTT di IndiHome

Hadirkan Beragam Pilihan Hiburan, Begini Cara Langganan OTT di IndiHome

Whats New
Lowongan Kerja BUMN PT PP untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN PT PP untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beli Solar di Jakarta, Banten, dan Jabar Wajib Pakai QR Code MyPertamina

Beli Solar di Jakarta, Banten, dan Jabar Wajib Pakai QR Code MyPertamina

Whats New
Kemenkeu Sebut Himbara Kerap 'Monopoli' Setoran PNBP Kementerian/Lembaga

Kemenkeu Sebut Himbara Kerap 'Monopoli' Setoran PNBP Kementerian/Lembaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com