Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Sebut Kini Ada 42 BUMN, Beri Sinyal BSI Jadi BUMN

Kompas.com - 08/06/2022, 09:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sinyal bahwa PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI naik kelas menjadi BUMN. Hal ini seiring bertambahnya jumlah BUMN dari sebelumnya sebanyak 41 menjadi 42 perusahaan.

BSI merupakan bank syariah hasil merger dari tiga anak perusahaan bank BUMN, yakni Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah. Sehingga statusnya adalah anak perusahaan BUMN.

Erick menjelaskan, mulanya jumlah BUMN ada sebanyak 108 perusahaan namun akhirnya berhasil dipangkas hingga menjadi 41 perusahaan. Ia pun mengatakan, jumlah tersebut bertambah satu lagi karena masuknya BSI.

"Dengan kerja keras dari 108 company jadi 41, tapi jadi 42 lagi karena BSI, jadi telurnya naik satu lagi. Tapi mudah-mudahan turun lagi jadi 41," ujar Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (7/6/2022).

Baca juga: Erick Thohir: Hari Ini Bukan Eranya Kita Subsidi Rakyat Mampu

Meski demikian, ia tak menjelaskan lebih rinci terkait tahapan dan kapan efektifnya BSI menjadi BUMN. Dia hanya menekankan, bahwa dengan kemampuan BUMN saat ini dapat menyetorkan dividen melebihi dari target.

Erick mengatakan, dividen yang disetorkan BUMN kepada negara sempat turun menjadi Rp 29,5 triliun di 2021 imbas pandemi Covid-19, dari sebelumnya bisa menyetornya Rp 50 triliun di 2019 dan Rp 44 triliun di 2020.

Namun, seiring dengan perbaikan di BUMN dan pemulihan ekonomi, pada tahun ini bisa menyetorkan dividen mencapai Rp 40 triliun dari target sebelumnya hanya berkisar Rp 36 triliun.

Baca juga: Merpati Airlines Resmi Pailit, Erick Thohir Sebut Sudah Ditargetkan untuk Dibubarkan

"Target 2022 yang tadinya Rp 36,4 triliun, tentu berkat kerja sama kita semua, terima kasih direksi dan komisaris, sekarang kita bisa memberikan dividen Rp 40 triliun, yang memang kalah sedikit dari tahun 2020," kata mantan Bos Inter Milan ini.

Ia menambahkan, pada tahun depan ditargetkan dividen BUMN bisa mencapai Rp 43 triliun-Rp 45 triliun, bahkan tembus di atas Rp 50 triliun pada 2024 mendatang.

"Kami akan mengejar di kira-kira Rp 43 triliun-Rp 45 triliun, jadi sama dengan 2020. Tetapi di 2024 kami justru ingin dorong lebih tinggi dividen, kalau dulu itu bisa Rp 50 triliun, di 2024 kalau bisa di atas Rp 50 triliun," pungkas Erick. 

Baca juga: Tarif Naik Candi Borobudur Rp 750.000, Apa Kata Erick Thohir?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com