Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Founder" Somethinc Ungkap "Susahnya" Produk Kecantikan Lokal Tembus Pasar di Negeri Sendiri

Kompas.com - 08/06/2022, 12:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar perawatan kulit (skincare) dan kosmetik menjadi bisnis yang cukup berkembang di Indonesia beberapa tahun belakangan.

Tak mau kalah dengan produk luar, produk lokal pun mulai bermunculan untuk meramaikan pasar skincare dan kosmetik. Kini persaingan bisnis untuk produk luar negeri dan lokal pun semakin ketat di Indonesia.

Simak video lengkap soal persaingan bisnis kecantikan di tanah air, di sini 

Selain persaingan bisnis, Founder Somethinc Irene Ursula juga mengungkap tantangan-tantangan yang dihadapi produk skincare dan kosmetik lokal agar dapat bertahan di pasar dalam negeri.

Irene mengaku sempat menemui kegagalan sebelum akhirnya dapat membesarkan produk skincare dan kosmetik lokal Somethinc ini.

"Aku sempat 3 kali gagal sebelumnya. Aku sudah pernah bikin 3 brand terus sudah pernah gagal, jadi dari situ aku belajar," ujarnya saat menjadi bintang tamu di segmen Teman Bisnis di YouTube Kompas.com, dikutip Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Cara Tentukan Instrumen Investasi yang Tepat untuk Pasangan yang Baru Menikah

"Kenapa ya, orang Indonesia beli brand luar mahal-mahal...?"

Menurutnya, pasar produk kecantikan di Indonesia cukup sulit ditembus untuk produk lokal. Sebab, dalam benak masyarakat sudah tertanam produk luar negeri lebih bagus sehingga sulit mempercayai jika ada produk lokal yang bagus.

Namun, hal ini menurutnya dikarenakan belum ada produk kecantikan lokal yang dapat mewujudkan ekspektasi masyarakat terhadap produk kecantikan. Untuk itu dia bertekad membuat produk kecantikan yang dapat diakui di negara sendiri.

"Dari dulu aku sudah sadar kenapa ya orang Indonesia bersedia beli brand luar mahal-mahal? Padahal sebenarnya kita juga bisa bikin. Ternyata memang belum ada brand lokal yang mengakomodasi hal itu," jelasnya.

Baca juga: Ini Salah Satu Penyebab Biaya Pernikahan Mahal

Dia mengatakan, saat baru merintis produk Somethinc sempat menemui kesulitan karena perlu mengedukasi masyarakat Indonesia terkait produk kecantikan lokal. Edukasi diperlukan agar stigma masyarakat terkait produk lokal dapat menghilang.

"Masyarakat Indonesia ini kaya tidak percaya gitu masa iya ada brand lokal yang bagus?"

 

Tipikal konsumen Indonesia: baru pakai sehari, sudah minta ada perubahan

Selain itu, konsumen Indonesia cenderung menginginkan hasil yang instan dalam memakai produk skincare. Sementara untuk mendapatkan hasil yang maksimal, produk skincare harus digunakan secara rutin.

"Mereka cenderung tidak realistis. Mereka selalu 'aku baru pake satu hari tapi kok gak ada perubahan?'. Nah ini susah banget edukasi mereka kalau skincare itu butuh proses," ucapnya.

Oleh karenanya, hingga saat ini dia terus berupaya mengedukasi masyarakat Indonesia terkait produk skincare dan kosmetik.

Meskipun saat ini produk Somethinc sudah mulai diakui seperti produk luar negeri lainnya.

"(Strategi bisnisnya) rajin edukasi saja sih. Jadi the way we educate people itu yang perlu pay attention banget di sini, yang itu kita lakukan sampai sekarang," tuturnya.

Ingin lebih banyak produk lokal bersaing di pasar RI

Selain itu, dia menyambut baik jika ada banyak produk kecantikan lokal yang turut meramaikan pasar di Indonesia.

Pasalnya, dengan munculnya banyak produk lokal yang bagus justru akan meningkatkan penilaian masyarakat Indonesia terhadap produk-produk lokal.

"Kita melihatnya itu sebagai suatu yang baik buat memacu kita menjadi lebih baik lagi. Semakin banyak brand lokal, semakin membantu orang buat percaya kalau produk lokal memang worth it untuk dibeli sekarang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com