Sedangkan domestic price obligation adalah harga penjualan minyak sawit dalam negeri yang sudah diatur melalui peraturan menteri perdagangan.
Jurus kedua ini juga tidak membuahkan hasil positif. Setelah pemberlakuan kebijakan harga eceran tertinggi, minyak goreng di pasaran tiba-tiba menjadi barang langka dan sulit untuk diperoleh masyarakat.
Karena dua kebijakan tersebut tidak membuahkan hasil positif, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kemudian mengambil langkah mencabut kebijakan harga eceran tertinggi minyak goreng serta mencabut kebijakan domestic market obligation dan domestic price obligation dari Kementerian Perdagangan.
Di pertengahan Maret, harga minyak goreng dilepas mengikuti harga keekonomian. Untuk membantu masyarakat berpendapatan rendah dan usaha kecil menengah, diberikan subsidi agar harga minyak goreng curah dapat terjaga paling mahal pada harga Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per lter.
Kebijakan itu memang berhasil dalam mengatasi persoalan kelangkaan minyak goreng. Dalam sekejap minyak goreng terpantau melimpah memenuhi pasar tradisional maupun ritel modern.
Namun, kebijakan itu belum mampu menurunkan harga minyak goreng di dalam negeri. Alih-alih mengalami penurunan, harga minyak goreng justru melesat mencapai Rp 25.000 per liter atau Rp 54.000 per dua liter. Hingga saat ini, harga minyak goreng terpantau masih sangat tinggi.
Beberapa merek terpantau masih bertengger pada kisaran harga Rp 52.000 per dua liter. Selain itu, harga minyak goreng curah juga masih belum berada pada harga Rp 14.000 per liter sebagaimana diinginkan pemerintah.
Perspepsi publik terhadap persoalan minyak goreng juga terekam melalui survei nasional Indikator Politik Indonesia periode 5 - 10 Mei 2022.
Hasil survei menunjukkan 1,3 persen responden mengaku harga minyak goreng sangat terjangkau, 23,3 persen responden mengaku harga minyak goreng terjangkau.
Kemudian 53,8 persen mengaku harga minyak goreng kurang terjangkau, 19,0 persen responden mengaku harga minyak goreng sangat tidak terjangkau, dan 2,6 persen responden tidak tahu/tidak jawab.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.