Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Investasi di Indonesia Dikuasai 1 Negara, Ini Kata Menteri Bahlil

Kompas.com - 08/06/2022, 20:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menepis anggapan bahwa pemerintah hanya menerima investasi dari satu negara saja.

Hal itu ia ungkapkan dalam Seremoni Implementasi Rencana Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, yang dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (8/6/2022).

"Negara mana saja yang paling banyak masuk, yang pertama itu masih ada Singapura, kedua Hongkong, yang ketiga Tiongkok, Amerika nomor 5, dan Korea nomor 7. Jadi tidak benar kalau ada satu informasi yang seliweran lewat medsos yang mengatakan bahwa seolah-olah investasi di Republik Indonesia ini hanya dikuasai oleh satu negara," ucapnya secara virtual.

Baca juga: Bahlil Sebut Perusahaan Belgia Minat Kembangkan EBT Berbasis Hidrogen di Indonesia

Dalam laporannya kepada Presiden Jokowi, Bahlil menyebutkan bahwa saat ini, realisasi investasi yang telah dicapai sebesar Rp 283 triliun dari total yang ditargetkan Rp 1.200 triliun pada 2022.

"Total investasi di tahun 2022, sesuai dengan perintah bapak presiden adalah sebesar Rp 1.200 triliun. Dari Rp 1.200 triliun tersebut kita sudah mampu mencapai di kuartal pertama sebesar Rp 283 triliun. Ini belum LG masuk Pak, kalau LG masuk pasti lewat lagi. Antara Jawa dan luar Pulau Jawa (realisasi investasi) di luar Jawa 52 persen, di Jawa 48 persen," katanya.

Selain itu, Bahlil menyebutkan ada 5 daerah yang menjadi target investasi para investor asing atau foreign direct investment (FDI) yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Riau, Maluku Utara, dan Sulawesi Tengah.

"Kami juga menyampaikan bahwa wilayah-wilayah mana saja yang masuk FDI kita, yang pertama itu adalah Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Tengah, sama Maluku Utara. Di mana kuartal pertama total lapangan pekerjaan sebesar 360.000 lebih, dengan total nilai kurang lebih sekitar 66.000 proyek," paparnya.

Bahlil sebelumnya yakin, pihaknya mampu mencapai realisasi investasi hingga Rp 1.200 triliun pada tahun ini. Keyakinan tersebut karena melihat pencapaian realisasi selama dua tahun terakhir yang berhasil melampaui target.

Adapun, perkembangan realisasi investasi pada 2020 mencapai Rp 826,3 triliun atau 101,1 persen dari target Rp 817,2 triliun. Sementara pada 2021 realisasi ivestasi berhasil tembus mencapai Rp 901,02 triliun atau 100,1 persen dari target sebesar Rp 900 triliun.

Baca juga: Bahlil: Ekspor Listrik Dilarang, Sebentar Lagi Kami akan Buat Aturannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com