Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Ini Kata BKF

Kompas.com - 09/06/2022, 05:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia bakal tumbuh 5,1 persen di tahun 2022. Nilainya turun 0,1 persen dari proyeksi sebelumnya. Proyeksi tersebut disampaikan Dalam laporan Global Economic Prospect June 2022 (GEP).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, angka tersebut masih berada dalam kisaran outlook Pemerintah yakni 4,8 persen - 5,5 persen. Hal ini menunjukkan ekonomi Indonesia menunjukkan resiliensi.

“Perekonomian Indonesia terus menunjukkan resiliensi di tengah gejolak global yang terjadi. Selain menjadi salah satu dari sedikit negara yang dapat mengembalikan output ke level prapandemi sejak tahun 2021, kinerja ekonomi domestik tahun ini juga terus menguat," kata Febrio dalam siaran pers, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,01 Persen, Menko Airlangga: Tak Lagi Disokong Belanja Pemerintah

Ferio menuturkan, resiliensi tersebut didapat dari situasi pandemi yang kondusif. Dia bilang, situasi kondusif menjadi salah satu syarat penting agar kepercayaan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi sosial terus terjaga.

Salah satu cara yang akan terus ditempuh adalah mendorong vaksinasi yang kini sudah mencapai 74,2 persen populasi untuk dosis pertama dan 62,1 persen untuk dosis lengkap.

“Saat ini, risiko perekonomian global telah bergeser dari krisis pandemi ke potensi krisis energi, pangan, dan keuangan. Pemerintah Indonesia akan terus menjaga agar kinerja ekonomi domestik terus menguat meski di tengah berbagai tantangan global,” ucap Febrio

Di sisi lain, pihaknya akan mengarahkan APBN untuk menjadi instrumen penting merespon dinamika ekonomi yang terjadi, termasuk menjadi peredam syok (shock absorber).

"Di tengah peningkatan risiko global, APBN akan terus diarahkan untuk memastikan terlindunginya daya beli masyarakat khususnya kelompok yang rentan serta terjaganya pemulihan ekonomi," ucapnya.

Sebagai informasi dalam laporan yang sama, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan melambat signifikan dari 5,7 persen di tahun 2021 menjadi hanya 2,9 persen di tahun 2022 akibat eskalasi berbagai risiko.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2022 tersebut turun signifikan sebanyak 1,2 persen dari proyeksi sebelumnya di bulan Januari.

Langkah ini serupa dengan yang telah dilakukan oleh beberapa lembaga internasional lain seperti IMF yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebanyak 0,8 persen di bulan April lalu.

Penurunan proyeksi dipicu oleh berbagai risiko global yang mengalami peningkatan, khususnya pasca terjadinya perang di Ukraina. Konflik geopolitik tersebut telah membuat tekanan inflasi global semakin persisten, terutama didorong oleh lonjakan harga komoditas energi dan pangan serta disrupsi suplai.

Baca juga: Quantitative Easing, Taper Tantrum dan Ekonomi Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com