NEW YORK, KOMPAS.com – Pasar aset kripto tampak berkabut pada pagi ini, Kamis (9/6/2022). Melansir Coinmarketcap, pagi ini 9 dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona merah dalam 24 jam terakhir.
Nilai mata uang kripto paling redup adalah Bitcoin (BTC) dan Solana (SOL) yang ambles 3,4 persen di level 30.313 per dollar AS dan 39 dollar AS. Sementara itu, Polkadot (DOT) berada pada level 9,07 dollar AS atau melemah 2,7 persen.
Pelemahan dilanjutkan oleh Ethereum (ETH) yang turun sebesar 2,2 persen pada posisi 1.801 dollar AS. Kemudian, Dogecoin (DOGE) berada pada posisi 0,07 dollar AS atau melemah 2,12 persen, dan XRP berada di posisi 0,4 dollar AS atau turun 1,9 persen.
Baca juga: Tanda–tanda Perlambatan Ekonomi Muncul, Wall Street Ditutup Melemah
Binance Exchange terkoreksi 0,76 persen menjadi 289,2 dollar AS. Sementara itu, Cardano atau ADA naik 3,7 persen menjadi 0,64 dollar AS.
Pagi ini Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) masing-masing turun 0,01 persen pada posisi 0,9 dollar AS, dan 1 dollar AS. Sebagai informasi, USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.
Adapun kapitalisasi pasar kripto secara global yakni 1,24 triliun dollar AS atau turun 2,35 persen dalam 24 jam terakhir. Volume pasar kripto juga turun 3,16 persen menjadi 80,77 miliar dalam 24 jam terakhir, dan stablecoin berada pada posisi 70,15 miliar dollar AS yang mewakili 86,85 persen dari total pasar kripto.
Baca juga: Datangi Mentan, BUMN China Minta Indonesia Ekspor Beras
Mengutip Coindesk, sentimen yang mendorong pergerakan aset kripto termasuk rencana pertemuan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa pada hari ini. Ada kemungkinan bank sentral di luar Federal Reserve AS juga akan memegang kendali pasar.
Ketika bank sentral di luar kawasan mulai menaikkan suku bunga, secara teoritis membuat aset pendapatan tetap mereka lebih menarik bagi investor yang mencari imal hasil, karena membuat mata uang mereka lebih menarik.
“Ini akan melawan sejumlah besar kekuatan dollar AS. Perdagangan konsensus akan membuat dollar AS melemah pada paruh kedua tahun ini, bukan karena apa yang terjadi dengan tindakan Fed, tetapi terutama karena kebijakan bank sentral di masing – masing negara," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker valuta asing Oanda.
Baca juga: Strategi Tricky Penyelamatan Garuda Indonesia
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual mata uang kripto. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual mata uang kripto.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.