Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Stasiun Manggarai Dijadikan Stasiun Sentral pada 2023

Kompas.com - 09/06/2022, 08:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan mencatat per Mei 2022 progres pengerjaan Stasiun Manggarai sudah 60,125 persen untuk pembangunan fisik sisi timur. Ditargetkan akan dioperasikan pada 2023.

Pembangunan ini guna menjadikan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral. Lantas, apa alasan Stasiun Manggarai jadi stasiun sentral?

Saat ini Stasiun Manggarai menjadi stasiun hub untuk tujuh persimpangan jalur kereta api yang terdiri dari jalur kereta api yang mengarah ke Jatinegara, arah ke Jakarta Kota, arah ke Tanah Abang, arah ke Bogor, arah ke depo KRL Bukit Duri, arah ke Pusat Gudang Persediaan, serta mengarah ke Balai Yasa Manggarai.

Baca juga: Peron 8 Stasiun Manggarai Diperluas, Flow Penumpang Menuju Bekasi-Cikarang Akan Dipisah

Hal ini membuat Stasiun Manggarai menjadi stasiun tersibuk yang melayani lebih dari 20.000 penumpang dan 616 perjalanan KRL setiap hari sebelum pandemi.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri mengatakan, Stasiun Manggarai dipilih menjadi stasiun sentral karena posisinya yang sangat strategis dan perannya yang sangat vital dalam menunjang layanan kereta api di ibu kota.

Dengan tingginya lalu lintas kereta kereta api di Stasiun Manggarai saat ini dan mengurai bottleneck yang sering terjadi, Stasiun Manggarai kemudian dikembangkan oleh DJKA untuk menjadi stasiun sentral yang akan memiliki 18 jalur aktif saat pengoperasian penuh nanti.

Keseluruhan jalur tersebut akan melayani kereta api jarak jauh, KRL Jabodetabek, dan KA Bandara sehingga memudahkan masyarakat untuk berganti layanan kereta api dalam satu gedung stasiun.

Stasiun Manggarai Akan Memiliki 18 Jalur

Dia menjelaskan, 8 jalur dari 18 jalur tersebut akan terletak pada lantai dasar dan 10 jalur layang di lantai 2, sementara lantai 1 difungsikan sebagai concourse.

Pada tahap pengembangan akhir nanti, Stasiun Manggarai juga akan dilengkapi 14 lift dan 14 eskalator untuk menunjang pergerakan penumpang.

Selain penambahan jalur, di Stasiun Manggarai juga akan ada penambahan luasan tempat terbuka, sebagai tempat bertemunya orang yang berlalulalang di stasiun (concourse), dari yang sekarang sudah terbangun.

"Kami ingin meyakinkan masyarakat, concourse yang tersedia saat ini masih akan ditambah lagi," ujarnya dalam keterangan tertulism Rabu (9/6/2022).

"Concourse akan menjadi dua kali lebih luas dibandingkan saat ini, sehingga masyarakat akan lebih nyaman saat melakukan transit dan kegiatan lainnya di dalam stasiun," tambahnya.

Baca juga: Mengapa Pola Transit di Stasiun Manggarai dan Rute KRL Jabodetabek Perlu Diubah?

Stasiun Manggarai Akan Diintegrasikan dengan Moda Transportasi Lain

Stasiun Manggarai juga dipersiapkan untuk dapat diintegrasikan dengan moda transportasi lain seperti LRT, Transjakarta, dan transportasi umum lainnya.

"Pengembangan integrasi dan interkoneksi antarmoda ini dilakukan sebagai upaya untuk mengakomodasi pergerakan 1,2 juta penumpang yang diperkirakan akan dilayani oleh Stasiun Manggarai," ucapnya.

Nantinya kawasan di sekitar Stasiun Manggarai juga akan ditata dan dikembangkan oleh DJKA bekerjasama dengan stakeholder terkait dan Pemerintah Daerah untuk menjadi kawasan bisnis terpadu sekaligus menata arus lalu lintas menuju stasiun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com