Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Melonjak, Ini Pemicunya

Kompas.com - 09/06/2022, 10:22 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak dunia melonjak lebih dari 2 persen pada akhir perdagangan Rabu waktu Amerika Serikat (Kamis pagi), yang sekaligus membuat komoditas ini naik ke level tertinggi dalam 13 minggu terakhir atau sejak 8 Maret 2022.

Kenaikan tersebut disebabkan terus meningkatnya konsumsi bensin AS, meski harga jual di SPBU mencapai rekor tertinggi. Selain itu, didorong pula ekspetasi kenaikan permintaan minyak mentah oleh China.

Mengutip CNBC, Kamis (9/6/2022), harga minyak mentah berjangka Brent naik 2,77 dollar AS atau 2,3 persen ke level 123,34 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,70 dollar AS atau 2,3 persen ke level 122,11 dollar AS per barrel.

Baca juga: Ini Cara Beli Minyak Goreng Curah Rp 14.000 Pakai KTP

Stok bensin AS secara mengejutkan turun 800.000 barrel karena tingginya permintaan bahan bakar, meski harganya menanjak. Rata-rata harga bensin tanpa timbal reguler ritel nasional mencapai rekor 4,955 dollar AS per galon pada Rabu (8/6/2022), bahkan di beberapa negara bagian sudah tembus 5 dollar AS per galon.

Di sisi lain, para pelaku pasar memperkirakan permintaan bahan bakar minyak di China akan pulih seiring dengan mulai dilonggarkan kebijakan lockdown akibat pandemi Covid-19.

"Harga minyak lebih tinggi, didukung oleh ekspektasi China melonggarkan pembatasan Covid-19, menerjemahkan permintaan dan impor yang lebih tinggi di musim panas ini," kata Analis UBS Giovanni Staunovo.

Sementara permintaan meningkat, pada sisi pasokan minyak mentah dunia justru menghadapi masalah dalam meningkatkan produksi. Di Di Norwegia, sejumlah pekerja minyak berencana mogok mulai 12 Juni karena pembayaran, hal ini membuat beberapa produksi minyak mentah dalam risiko penutupan.

Pasokan minyak dari Iran juga menghadapi kekhawatiran. Iran menghapus dua kamera pengintai Badan Energi Atom Internasional di fasilitas pengayaan uraniumnya, ketika dewan pengawas nuklir PBB mengeluarkan resolusi yang mengkritik negara tersebut, karena gagal menjelaskan sepenuhnya mengenai jejak uranium.

Langkah itu akan meningkatkan ketegangan dengan pengawas nuklir PBB, AS, dan negara-negara lain yang bernegosiasi dengan Iran mengenai program nuklirnya. Kondisi ini membuat kemungkinan sanksi tetap berlaku dan potensi minyak Iran kembali masuk ke pasar global menjadi lebih lama.

Padahal analis memperkirakan, jika perundingan nuklir AS dengan Iran mencapai kesepakatan maka dapat mengarah pada pemberian keringanan sanksi atas produksi minyak Iran. Ini akan menambah minyak mentah sekitar 1 juta barrel per hari ke pasokan dunia.

Baca juga: Kenapa Beli Minyak Goreng Curah Harus Tunjukkan KTP? Ini Penjelasan Mendag

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com