Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 43,14 Persen, Buana Finance Meraup Laba Bersih Rp 28,7 Miliar pada 2021

Kompas.com - 09/06/2022, 11:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Pembiayaan PT Buana Finance Tbk (BBLD) melaporkan peningkatan kinerja pada tahun 2021.

Tercatat, perseroan ini mengantongi laba bersih setelah pajak senilai Rp 28,7 miliar. Angka ini naik 43,14 persen dibandingkan angkanya pada tahun sebelumnya sebesar Rp 20,05 miliar.

Direktur keuangan Buana Finance Mariana Setyadi mengatakan, peningkatan tersebut didorong oleh penurunan jumlah beban sebagai akibat efisiensi biaya yang dilakukan perseroan pada tahun 2021.

Baca juga: Laba Bersih Produsen Tembakau Ini Melonjak 94,4 Persen di Kuartal I-2022

"Efek pandemi masih terasa pada tahun 2021, yang berdampak pada penurunan piutang pembiayaan bersih dan jumlah aset. Kondisi yang dialami perseroan ini juga sejalan dengan kondisi industri pada tahun 2021," kata dia dalam paparan publik, Rabu (8/6/2022).

Dari sisi pembiayaan baru, ia mencatat totalnya pada tahun 2021 sebesar Rp 1,94 triliun. Angka ini meningkat 64,42 persen dibanding pencapaian tahun 2022 sebesar Rp 1,18 triliun.

Mariana memerinci, pembiayaan baru ditopang oleh penyaluran pembiayaan konsumen yang melonjak sebesar 68,44 persen menjadi Rp 1,23 triliun pada tahun 2021.

Sementara sewa pembiayaan mencatatkan peningkatan sebesar 57,98 persen menjadi Rp 718,37 miliar pada tahun 2021.

Baca juga: Ditopang Pembiayaan Mobil Bekas, Kinerja Buana Finance Meningkat

Ia memerinci, pembiayaan konsumen masih mendominasi sebanyak 73,27 persen dari portofolio pembiayaaan perusahaan. Sedangkan, sewa pembiayaan mengambil porsi sebanyak 26,73 persen.

Dari sisi kredit macet atau non performing financing (NPF), Buana Finance berhasil menekan angkanya menjadi 2,64 persen pada tahun 2021. Pada tahun sebelumnya, angka NPF perusahaan sebesar 3,5 persen

Selanjutnya, Mariana menyebut jumlah aset pada tahun 2021 menurun sebanyak 12,95 persen jadi Rp 3,58 triliun.

"Penurunan aset terjadi sejalan dengan penurunan piutang pembiayaan akibat pelunasan dan hapus buku," terang dia.

Sementara itu, ekuitas perusahaam tumbuh 2,91 persen menjadi Rp 25,17 miliar. Mariana bilang, hal ini disebabkan oleh laba tahun berjalan.

Baca juga: RUPST PGN 2022 Setujui Deviden 67,8 Persen dari Laba Bersih 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com