KOMPAS.com – Sejumlah krisis global berdampak besar terhadap perekonomian dunia. Kondisi ini memengaruhi kenaikan harga bahan baku untuk sejumlah industri, termasuk detergen.
Selain berimbas pada konsumen, kenaikan harga bahan baku juga memberi pukulan telak bagi produsen detergen.
Sebagai informasi, detergen terbuat dari sejumlah bahan kimia, seperti surfaktan, polimer, bahan pengisi, dan bahan tambahan, misalnya enzim.
Saat krisis global terjadi, bahan-bahan tersebut mengalami kenaikan harga. Sebagai contoh surfaktan yang dibuat dari minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan minyak bumi mentah.
Harga komoditas kedua bahan pembentuk surfaktan tersebut mengalami lonjakan menyusul konflik Rusia-Ukraina yang menyebabkan krisis global.
Untuk diketahui, kedua negara tersebut merupakan penghasil terbesar minyak bunga matahari. Karena berkonflik, stok minyak bunga matahari mengalami gangguan.
Sebagai ganti minyak bunga matahari, CPO pun dilirik. Hal ini menyebabkan permintaan CPO secara global naik dan harganya pun ikut melambung.
Demi memenuhi kebutuhan pasar global, pasokan minyak kelapa sawit di Indonesia mengalami kelangkaan. Oleh sebab itu, pemerintah sempat memberlakukan larangan ekspor CPO.
Hal serupa juga terjadi pada minyak bumi mentah. Lantaran konflik Rusia-Ukraina yang tak kunjung usai, rantai pasok minyak bumi mentah terganggu sehingga harganya melambung.
Akibat krisis tersebut, Bank Dunia pun memperingatkan pasar bahwa harga komoditas bahan baku akan berada pada level tertinggi sepanjang sejarah. Kondisi tersebut diprediksi akan terjadi hingga akhir 2024.
(Baca juga: Rusia-Ukraina Berperang, BPS: Konflik Merugikan Kita...)
Diberitakan Reuters, Rabu (1/6/2022), harga minyak mentah meningkat setelah Uni Eropa sepakat untuk menghentikan impor minyak mentah dari Rusia pada 2022. Hal ini dikhawatirkan dapat meningkatkan permintaan dari AS dan Eropa sehingga memperketat situasi pasar.
Tak hanya surfaktan, konflik Rusia-Ukraina juga memengaruhi harga bahan baku lain yang juga dibutuhkan sebagai pembuat detergen.
Kondisi lain yang turut memengaruhi pasar global adalah pandemi Covid-19. Pembatasan aktivitas demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 mengakibatkan rantai pasok komoditas berbagai bahan baku ikut terganggu.
Di tengah kelangkaan bahan baku, serta biaya produksi dan transportasi yang tinggi, produsen detergen terus berupaya menghadirkan produk berkualitas yang hemat sekaligus efektif dalam pembersihan.
Salah satu upaya tersebut adalah mengganti sebagian surfaktan dengan enzim dari Novozymes. Untuk diketahui, Novozymes merupakan perusahaan bio-teknologi ternama di pasar internasional.
(Baca juga: Detergen Berbasis Tumbuhan, Apa Saja Keunggulannya?)
Enzim dinilai dapat mengoptimalkan formulasi deterjen sehingga lebih efisien dalam membantu surfaktan menghilangkan noda dari kain.
Selain meningkatkan kinerja detergen, enzim juga memungkinkan produsen untuk mengoptimalkan formulasi detergen yang dibuat. Pengurangan dosis surfaktan dan peningkatan dosis enzim dapat membantu produsen menghemat biaya produksi sekaligus menghasilkan produk dengan kinerja baik.
Tak hanya itu, rantai pasok enzim dinilai dapat lebih diandalkan ketimbang surfaktan, khususnya ketika kondisi pasar global tidak menentu seperti saat ini. Pasalnya, harga enzim cenderung lebih stabil ketimbang bahan baku detergen lain, seperti surfaktan dan polimer.
Pemanfaatan enzim dalam pembuatan detergen juga merupakan salah satu langkah nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memerangi perubahan iklim. Penggunaan enzim dinilai dapat mengurangi konsumsi energi dan emisi berbahaya yang dihasilkan, baik dalam produksi maupun konsumsi detergen.
Hal tersebut sejalan dengan komitmen Novozymes. Sebagai salah satu produsen enzim untuk kebutuhan rumah tangga, Novozymes tidak hanya mengusung nilai ekonomi dan sosial, tetapi juga mengedepankan aspek kelestarian lingkungan dalam bisnisnya.
Dengan memanfaatkan enzim ramah lingkungan dari Novozymes, produsen dapat menghasilkan detergen berkualitas dengan biaya terjangkau di tengah krisis bahan baku sekaligus berkontribusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai Novozymes, Anda dapat mengunjungi tautan tentang reformulasi dengan enzim atau menghubungi perwakilan Novozymes Indonesia Varelyn melalui e-mail varelyn.linardo@brenntag-asia.com atau nomor telepon +6221-83790755.
Selain itu, Anda juga dapat memindai kode QR di bawah ini.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.