Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Status Pandemi ke Endemi, Luhut: Kita Tunggu Dulu 2 Bulan Ini

Kompas.com - 09/06/2022, 13:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, status transisi dari pandemi ke endemi akan dipertimbangkan dalam 2 bulan ini.

Rencananya perubahan status endemi tersebut akan diumumkan tepat pada peringatan Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus tahun ini. Peralihan mengenai kondisi pandemi tersebut telah Luhut laporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pekan lalu.

"Sekarang di Amerika, baru tadi pagi saya lihat lagi angka itu sudah ada varian baru tiga. Itu sebabnya kita tidak buru-buru masuk di endemi dan itu saya sarankan kepada presiden minggu lalu," kata dia menghadiri rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, ditayangkan secara virtual, Kamis (9/6/2022).

Baca juga: Pandemi Covid-19 Memasuki Fase Endemi, Industri Pernikahan Kembali Menggeliat

"Kita tunggu dulu 2 bulan ini pak. Kalau semua 2 bulan ini kita masih mampu bertahan dengan baik saya kira nanti bisa jadi hadiah 17 Agustus," sambung Luhut.

Luhut bilang, pemerintah memang tidak ingin tergesa-gesa dalam mengambil keputusan perubahan status pandemi ke endemi ini. Alasannya, angka kasus positif atau positivity rate Covid-19 di Tanah Air, kembali meningkat menjadi 500 dalam 3 hari terakhir.

"Karena Covid-19 ini bapak ibu (Banggar DPR) sekalian menurut hemat saya kira masih sulit meramalkan. Dari 3 hari terakhir ini, kami lihat angka itu naik lagi jadi 500, tadinya di 300, 200 tiba-tiba naik jadi 500. Tapi melihat angka 3 hari berturut-turut di atas 500 saya cukup khawatir, karena positif rate tadi pagi saya lihat sudah satu yang tadinya 0,5 0,8 berkisar itu sekarang sudah satu. Walaupun masih di bawah WHO yaitu di bawah 5," ungkapnya.

Baca juga: Kapan Pandemi Covid-19 di RI Jadi Endemi? Ini Kata Kemenkes

Oleh sebab itu, pemerintah terus menggencarkan kepada masyarakat untuk segera melengkapi vaksinasi agar tidak ada lagi peningkatan jumlah pasien positif akibat Covid-19.

Luhut yang pernah menjadi Kepala Staf Kepresidenan ini akui bahwa Covid-19 tak dapat dikendalikan.

Namun, apabila ini dikerja samakan termasuk masyarakatnya tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan maka angka kasus positif bisa ditekan dan peralihan status endemi jadi kenyataan.

"Kita tidak boleh saling menyalahkan, saling merasa paling baik di sini tidak ada yang lebih baik dalam penanganan. Karena betul-betul virus ini tidak bisa kita kendalikan. Tapi sekali lagi disiplin kita harus masih sangat penting dalam hal ini terutama tadi dalam apa namanya vaksinasi yang menurut saya harus kita dorong semua," ucap Luhut.

Baca juga: BPJS Kesehatan Bersiap Hadapi Endemi Covid-19, Salah Satunya dengan Digitalisasi Layanan Faskes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com