Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hadapi Geopolitik Dunia, Mentan SYL Pastikan Pangan Nasional dalam Kondisi Aman

Kompas.com - 09/06/2022, 13:39 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memastikan,  pengamanan pangan nasional untuk menghadapi geopolitik dan geostrategi dunia dalam kondisi aman dan terkendali. 

SYL menyebutkan, strategi pengamanan pangan yang dibangun sejauh ini sudah selaras dengan program jangka panjang Kementerian Pertanian (Kementan), terutama dalam hal ketahanan pangan dan peningkatan daya saing berkelanjutan.

Adapun program jangka panjang Kementan, di antaranya meningkatkan kapasitas produksi dan menguatkan cadangan sistem logistik pangan.

"Strategi pembangunan pertanian yang kami jalankan sudah sejalan dengan program jangka panjang ketahanan pangan dan peningkatan daya saing berkelanjutan," ujar Mentan dalam acara Pra Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Permudah Petani Distribusikan Hasil Pertanian, Kementan Bangun JUT di Kemukus

SYL juga mengatakan, pihaknya terus menjaga kebutuhan 12 bahan pokok yang selama ini dalam kondisi aman dan cukup.

Dia menegaskan, kondisi pangan nasional tidak mengalami kekurangan, apalagi kelangkaan. Hanya saja, katanya, ada empat komoditas yang perlu dilakukan impor, yakni daging, gula, kedelai, dan bawang putih.

"Ada 12 komoditas yang kami jaga, yaitu beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, minyak goreng dan lainnya. Posisi strategi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan 273 juta penduduk dipastikan cukup,” sebutnya.

Tidak hanya itu, SYL mengingatkan, pertanian juga telah membuka lapangan kerja dan memperkuat neraca perdagangan Indonesia.

Dia menjelaskan, pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam menopang berbagai aspek, termasuk aspek ekonomi maupun pembukaan jutaan lapangan kerja.

Baca juga: Berhasil Tumbuhkan Ekonomi Nasional Lewat Pertanian, Kementan Dipuji Komisi IV DPR

"Kami sudah memiliki cara bertindak, seperti peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, pengembangan pertanian modern, dan gerakan tiga kali ekspor (gratieks)," jelasnya.

Perlu diketahui, Indonesia berhasil meningkatkan produksi beras nasional sehingga dalam tiga tahun terakhir dengan tidak melakukan impor.

Padahal, sebelumnya Indonesia mengimpor beras 1,5 sampai 2 juta ton beras setiap tahunnya.

Sejalan dengan meningkatnya produksi beras, nilai tukar petani (NTP) pada Januari 2022 mencapai 108,67 atau naik 0,30 persen.

Sementara itu, nilai tukar usaha petani (NTUP) mencapai 108,65 atau naik 0,12 persen. 

Baca juga: Deteksi Wabah PMK, Kementan Minta Pemda Optimalkan Puskeswan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com