Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Panggil Semua Pengusaha dan Asosiasi Migor ke Bali, Banggar DPR Juga Diundang

Kompas.com - 09/06/2022, 14:35 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bakal memanggil para pengusaha serta asosiasi bidang minyak goreng (migor) pada hari ini Kamis (9/6/2022) hingga Jumat (10/6/2022) besok, di Bali.

Hal itu disampaikan Luhut dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, ditayangkan secara virtual, Kamis.

"Hari ini dan besok, saya kumpulkan seluruh pengusaha-pengusaha besar dan pelaku-pelaku dan asosiasi-asosiasi di Bali, kita mau bikin match business matching. Jadi apa yang dibuat pemerintah apa yang dibuat kalian apa yang cocok, apa yang tidak cocok, sehingga tidak ada dusta di antara kita," ujar Luhut. 

Luhut mengungkapkan, persoalan minyak goreng tersebut karena terjadi ketidakkonsistenan. Maka dari itu, dirinya memutuskan untuk mengumpulkan seluruh pelaku usaha minyak goreng mulai dari produsennya hingga ke distributor.

Baca juga: Pantau Minyak Goreng Curah di Semarang, Luhut: Cukup Bagus meski Ada Kendala...

Undang Banggar DPR ikut mendengarkan

Luhut pun mengajak para jajaran DPR RI dalam raker untuk pergi ke Bali, mengikuti pembahasan minyak goreng yang tak kunjung selesai permasalahannya.

Sekaligus juga, mantan Kepala Staf Kepresidenan ini akan membahas persiapan pelaksanaan KTT G20.

"Karena saya lihat dari itu kerusakan (masalah migor) yang selama 5 bulan itu inkonsistensi kita. Jadi saya kira kalau bapak ibu (Banggar DPR) mau ada ikut juga dengarin itu mau iseng ke Bali hari ini dan besok, kami masih ada di sana. Di samping saya juga nanti dengan Pak Odi mau lihat G20 karena saya juga sebagai ketua pelaksana di dalam bidang G20," ucap Luhut.

Baca juga: Kilah Luhut Tepis Cap Menteri Segala Urusan: Saya hanya Urus yang Diperintahkan Presiden...

Digitalisasi produksi hingga penyaluran migor

Nantinya, sambung Luhut, mulai dari produksi minyak goreng hingga ke penyalurannya akan terpantau melalui digitalisasi.

Luhut sebelumnya mengatakan, pengawasan minyak goreng akan dilakukan melalui aplikasi Peduli Lindungi. Namun dirinya tidak menjelaskan sistem pengawasan melalui aplikasi tersebut.

"Jadi ini minyak goreng saya pikir kalau semua baik ini kita akan tata kelolanya, akan betul-betul kita digitalisasi. Nanti kita akan penambahan penerimaan negara bapak ibu akan luar biasa dari sini. Dengan kita audit itu tadi maka kita tahu persis si Polan ini berapa tanahnya dia, berapa produksinya atau yield-nya, berapa dia ekspor per hari, berapa dia jual per hari dengan harga berapa. Karena harga itu beda-beda," jelas Luhut.

Baca juga: Bukan Cuma Minyak Goreng, Luhut Akan Pakai PeduliLindungi Buat Pantau Komoditas Lain

Dengan begitu, lanjutnya, penerimaan negara nantinya akan bertambah. Disertai pemadanan data jumlah industri minyak goreng harus selaras dengan data yang di Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian sampai kepada Bea Cukai.

"Jadi harga jumlah itu harus bisa cocok. Kalau itu terjadi, saya kira penerimaan negara (capai) billion of dollar akan kita tambah dari sana," kata Luhut.

Sebagaimana diketahui, Luhut kini mendapat tugas tambahan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengurusi persoalan minyak goreng curah rakyat (MGCR).

Pada Selasa (7/6/2022) tadi, Luhut meninjau ke beberapa perusahaan minyak goreng yang ada di Semarang.

Di sana, dia melihat langsung kepenuhan tangki minyak goreng di pabrik PT Best dan pemantauan kelancaran terhadap perusahaan penyalur, Indomarco.

"Progres dari hasil kunjungan ke lapangan ke empat titik di Semarang yang cukup bagus dengan tren yang membaik. Meskipun masih terdapat beberapa kendala, tetapi masih minor," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com