Oleh: Alifia Riski Monika dan Fandhi Gautama
KOMPAS.com – Sebagai negara yang dianugerahi hasil pertanian melimpah, Indonesia dijuluki sebagai negara agraris. Bagaimana tidak? tanahnya yang subur membuat beragam tumbuhan bisa tumbuh dengan mudah di sini.
Sektor pertanian tentu menjadi faktor penting bagi negara agraris. Sektor perekonomian hingga perdagangan bisa didongkrak dari hasil pertanian. Sebagai negara agraris, warga Indonesia juga diuntungkan dengan hasil pertanian melimpah yang dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, bahkan bisa mengekspornya ke negara lain.
Tak hanya dikonsumsi, hasil pertanian juga banyak dijadikan sebagai inspirasi lahirnya suatu produk seni bernilai jual tinggi, seperti Kreasi Pala Nusantara.
Melalui siniar Smart Inspiration bertajuk “Kreasi Pala dengan Cerita Nusantara”, Ilham Pinastiko, pendiri kreasi ini, membagikan cerita di balik pendirian kreasi uniknya hingga sukses dijadikan suvenir tamu VIP KTT G20 Indonesia 2022.
Berbicara pala tentu lekat dengan cerita ketika Portugis menjajah Indonesia. Pada tahun 1511, setelah menaklukan Malaka, Portugis mengincar rempah-rempah, seperti pala dan cengkeh.
Melansir The Guardian, pala ditemukan tumbuh di Kepulauan Banda yang juga menjadi sumber kehidupan warga sekitar. Pala menjadi salah satu rempah yang kemungkinan besar berevolusi di Banda selama berabad-abad lamanya.
Baca juga: Napak Tilas Jalur Rempah Nusantara di Surabaya
Pala juga menjadi rempah yang diperebutkan oleh banyak bangsa. Pada awal 1600-an Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) berhasil menguasai Banda dan memaksakan monopoli terhadap pala.
Pada tahun 1616, Inggris juga datang ke Pulau Run dan Ay dengan tujuan yang sama. Inggris terus berusaha menguasai Banda. Pala juga dikenalkan ke daerah jajahan Inggris di Asia, salah satunya Penang, guna menghancurkan monopoli Belanda.
Perebutan ini pun berlangsung lama karena monopoli perdagangan pala dan bunganya baru berakhir pada tahun 1860.
Sebagai negara penghasil berbagai macam rempah, Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang pala terbanyak. Meski sempat terkendala pandemi, rempah asal Indonesia ini justru semakin gencar dicari.
Di penghujung bulan Januari 2022 kemarin, Bea Cukai Ambon mengawal ekspor komoditas perkebunan Maluku, yakni biji pala dan puli ke Eropa. Ekspor yang dikirim ke Rotterdam, Belanda ini pun menyumbang pemasukan negara sebesar 126.702,8 USD.
Bahkan, data menyebutkan Indonesia saat ini memasok sekitar 60 persen dari total kebutuhan pasar dunia setiap tahunnya.
Meski dikenal sebagai bahan masakan, pala memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan karena mengandung berbagai senyawa. Berikut beberapa manfaat pala bagi kesehatan.
1. Memiliki Sifat Antiinflamasi