IHSG Sesi I Ditutup Merah, Asing Lepas Saham BBNI

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada Jumat (10/6/2022). 

IHSG sesi I ditutup turun 65,27 poin (0,91 persen) pada level 7.117,56.

Melansir RTI, terdapat 163 saham yang hijau, 365 saham merah dan 151 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 9,4 triliun dengan volume 16,8 miliar saham.

Aksi jual bersih (net sell) asing tertinggi dicatatkan oleh Bank Negara Indonesia (BBNI) sebesar Rp 125,4 miliar. BBNI siang ini ambles 4,3 persen di level Rp 8.300 per saham. Aneka Tambang (ANTM) juga mencatatkan aksi net sell asing tertinggi selanjutnya sebesar Rp 55,5 miliar. ANTM juga melemah 2,08 persen pada level Rp 2.350 per saham.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Melemah di Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Sahamnya

Top losers siang ini ditempati oleh Adaro Minerals (ADMR) yang anjlok 4,9 persen pada level Rp 2.330 per saham. Diikuti oleh saham Indika Energy (INDY) yang terjun 4,6 persen pada posisi Rp 2.850 per saham, dan Bank Jago (ARTO) di level Rp 8.650 per saham atau melemah 2,8 persen.

Sementara top gainers siang ini ditempati oleh Bank Pan Indonesia yang melesat 14,3 persen di level Rp 1.750 per saham. Kemudian, Transcoal Pacific (TCPI) yang melonjak 3,2 persen menjadi Rp 11.250 per saham, dan Energi Mega Persada (ENRG) yang menguat 2,9 persen di posisi Rp 282 per saham.

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 0,12 persen, Strait Times 0,8 persen, dan Nikkei menguat 1,3 persen. Sementara itu, Shanghai Komposit menguat 0,8 persen.

Sementara itu rupiah terhadap dollar AS di pasar spot berhasil melaju di teritori positif.

Berdasarkan data Bloomberg, pukul 12.08 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.562 per dollar AS atau naik 4 poin (0,03 persen).

Baca juga: Kalbe Farma, Ramayana, hingga Pizza Hut Bakal Tebar Dividen Bulan Depan, Cek Jadwalnya

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.